6 Bulan Pasca Kebakaran, Pedagang Pasar Jumaah Masih Menanti Janji Pemkab

Jurnalis: Deni Aping

Kabar Baru, Purwakarta – Enam bulan sudah berlalu sejak kebakaran besar melanda Pasar Jumaah Purwakarta. Ratusan pedagang kehilangan tempat usaha dan modal, namun hingga kini kepastian solusi dari pemerintah belum juga mereka terima.

Ketua Perwapa, Iwan Sopwan Arif, menegaskan bahwa pedagang memilih langkah persuasif meski rasa kecewa semakin besar.

“Kami tetap berjuang secara diplomatis demi menjaga nama baik Purwakarta dan wibawa pemerintah daerah. Tetapi, jika tidak ada kepastian, kami tidak punya pilihan lain,” tegasnya, Sabtu (13/9).

Sesepuh pedagang, Haji Entang Sobur, menggambarkan beratnya penderitaan yang dialami para korban.

“Banyak pedagang yang tidak mampu membayar cicilan bank, ada yang depresi hingga enggan keluar rumah. Kami hanya berharap ada kadeudeuh agar bisa kembali bangkit menghidupi keluarga,” ungkapnya.

Sementara itu, Founder Bela Purwakarta, Aa Komara, mengingatkan pemerintah agar cepat bertindak sebelum keresahan sosial muncul.

“Bangsa ini baru saja diguncang gejolak nasional. Rakyat saat ini sangat sensitif. Persoalan Pasar Jumaah harus segera mendapat solusi bijak agar tidak memicu gelombang sosial yang bisa merugikan Purwakarta,” katanya.

Pertemuan terakhir dengan Pemkab Purwakarta berlangsung tanpa kehadiran bupati yang sedang menjalani masa pemulihan kesehatan. Dialog dipimpin Asda II Bidang Perekonomian dan Pembangunan, Agung Darwis Suriaatmaja, didampingi Asda I Bidang Pemerintahan, Hukum, dan Kesra, Rahmat Heriansyah. Para pedagang berharap, dalam audiensi berikutnya bupati bisa hadir memberikan keputusan final.

Dari pihak legislatif, anggota DPRD sekaligus Badan Anggaran, Said Ali Azmi dan Dedi Juhari, menilai bahwa bantuan bagi pedagang dapat direalisasikan melalui dana hibah APBD.

“DPRD mendorong agar persoalan ini segera tuntas. Kami ingin para pedagang kembali bisa beraktivitas dan menghidupi keluarganya,” ujar Said Ali. (***)