Wisata Religi Yang Wajib Dikunjungi di Kabupaten Lamongan
Jurnalis: Sri Hartutik Sandora
KABARBARU, JAKARTA – Lamongan merupakan sebuah kabupaten di Provinsi Jawa Timur, Indonesia. Selain kulinernya yang mendunia, Lamongan juga menyimpan wisata indah salah satunya adalah dengan mengunjungi destinasi wisata religi.
Berikut ini destinasi wisata religi yang wajib anda datangi :
1. Destinasi Wisata Religi Sunan Drajat
Untuk berkunjung ke makam Sunan Drajat, wisatawan harus pergi ke Desa Drajat, Kecamatan Paciran, Kabupaten Lamongan, Jawa Timur.
Raden Sunan Drajat sendiri memiliki nama asli bernama Raden Syarifudin atau juga disebut sebagai Raden Qasim. Beliau adalah putera dari kanjeng Sunan Ampel dengan Dewi Chandrawati. Pada masa tersebut penduduk masyarakat sekitar menganut agama Hindu Budha. Beberapa waktu berjalan Sunan Drajat mendirikan sebuah langgar atau mushola untuk ibadah dan pembelajaran keilmuan agama Islam.
Kanjeng Sunan Drajad ini menyiarkan agama islam dengan berfokus pada bidang pendidikan, yatim piatu, dan orang fakir miskin. Yang dikembangkan bersama para pejabat bangsawan dan pengusaha kaya untuk dapat membantu dengan menyalurkan sodaqoh sesuai dengan ajaran agama islam. Ia berdakwah melalui sebuah kesenian yakni menggunakan alat gamelan yang bernama Singo Mengkok, dan menciptkan tembang bernama tembang pangkur.
2. Destinasi Wisata Religi Syekh Maulana Ishaq
Destinasi wisata religi Syekh Maulana Ishaq berada pada Jalan Raya Gresik, Desa Kemantren, Kecamatan Paciran, Kabupaten Lamongan, Jawa Timur.
Syekh Maulana Ishaq singgah di tanah jawa pada tahun 1404 M bersama dengan ayah beliau bernama Syek Maulana Ahmad Jumadil Qubro dan kakak beliau bernama Syekh Maulana Malik Ibrahim.
Kisah karomah Syekh Maulana Ishaq salah satunya pada waktu itu beliau singgah di Blambangan yang di Kerajaan tersebut terjadi sebuah wabah penyakit yang menyebakan kematian. Blambangan di pimpin langsung oleh Prabu Menak Sembuyu. Putri beliau bernama Dewi Sekaradu juga terserang wabah penyakit. Berbagai macam tabib yang datang tak kunjung dapat menyembuhkan penyakit.
Sampai berbulan-bulan wabah tidak kunjung pulih, akhirnya Prabu Menak Sembuyu mengadakan sayembara yang isinya apabila dapat menyembuhkan penyakit pada putrinya akan di jodohkan dengan Dewi Sekardadu bila wanita akan dijadikan saudara.
Dari sayembara tersebut tidak ada yang berani untuk menghadapi penyakit tersebut, Resi Kandabaya mengetahui bahwa Maulana Ishaq dapat menyembuhkan penyakit lalu menyampaikan kepada Prabu Menak Sembuyu. Akhirnya mereka menemui Syekh Maulana Ishaq dengan menempuh perjalanan selama 6 hari dan bertemu dengan Syekh Maulana Ishaq.
Beliau berkata “Agama Islam merupakan agama yang senantiasa membantu orang yang membutuhkan pertolongan, apalagi dikunjungi tamu dari jauh.” Lalu Syekh Maulana Ishaq menerima permohonan untuk dapat menolong dan akhirnya rombongan kembali ke kerajaan dengan menempuh perjalanan selama 6 hari.
3. Destinasi Wisata Religi Sunan Sendang Duwur
Wisata religi selanjutnya adalah Sunan Sendang Duwur yang berlokasi di Sendangduwur, Kranji, Kecamatan Paciran, Kabupaten Lamongan, Jawa Timur.
Sunan Sendang Duwur memiliki nama asli bernama Raden Noer Rahmad. Beliau adalah putra dari Abdul Kohar bin Malik bin Sultan Abu Yazid. Raden Noer Ahmad menginginkan agar dapat membangun masjid di Desa Sendang Duwur, tetapi kendala beliau tidak memiliki kayu.
Hal tesebut disampaikan kepada kanjeng Sunan Kalijaga lalu mengarahkan beliau kepada Ratu Kalinyamat yang berasal dari Jepara yang memiliki masjid. Masjid tersebut akan diberikan kepada Sunan Sendang jika dapat memindahkan sendiri. Dan akhirnya Sunan Sendang atas izin Allah dapat memindahkan masjid tersebut di desanya. Cerita lain yakni masjid tersebut dibawa oleh para rombongan atas perintah Sunan Drajat melalui jalur laut.
4. Destinasi Wisata Nyi Dewi Andong Sari
Terakhir, Wisata Religi yang wajib dikunjungi adalah Nyi Dewi Andong Sari Desa Sekidang, Kecamatan Sambeng, Kabupaten Lamongan, Jawa Timur. Nyi Andong Sari merupakan ibunda dari Majapahit, Gadjah Mada. Makan Nyi Andong Sari berada di bukit Gunung Ratu. Dewi Andong Sari merupakan putri dari Kerajaan Dharmasyara.
Yang mana cerita dahulu sebelum beranjak ke Lamongan, Dewi Andong Sari merupakan istri dari Raja Majapahit bernama Raden Wijaya. Salah satu istri dari Kerajaan Majapahit bernama Dara Jingga dan Dara Petek tidak menyukai beliau hingga berencana mengusir Dewi Andong Sari dari Kerajaan Majapahit. Singkat cerita akhirnya Dewi Andong Sari di usir dari Kerajaan Majapahit dan berjalan ke arah Bukit Ratu Lamongan dan menetap disana sampai melahirkan seorang putera Gajah Mada.