UNG Dorong Inovasi Ramah Lingkungan: Sulap Pelepah Pisang Jadi Benang Karawo

Jurnalis: Redaksi Kabarbaru
Kabar Baru, Gorontalo –Universitas Negeri Gorontalo (UNG) menggelar sosialisasi inovatif bertema “Pemanfaatan Sumber Daya Lokal melalui Pengolahan Pelepah Pisang menjadi Benang Ramah Lingkungan Menuju Ekologi Berkelanjutan” (21/11/2025). Kegiatan ini merupakan bagian dari BIMA Program Inovasi Seni Nusantara Tahun 2025.
UNG menggandeng TIAR Handycraft, UMKM yang fokus pada kerajinan ramah lingkungan, untuk menyukseskan acara ini. Selain produksi, TIAR Handycraft juga aktif memberdayakan masyarakat di Kabupaten Bone Bolango.
Tim UNG menjelaskan proses pengolahan pelepah pisang menjadi benang, mulai dari pemilahan hingga pemintalan manual. Pelepah pisang dipilih karena limbahnya melimpah di Gorontalo.
Data Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, produksi pisang Gorontalo tahun 2024 mencapai 64.542,16 kuintal. Limbah pelepah pisang yang selama ini terbuang, kini berpotensi menjadi sumber daya baru.
Selain itu, sosialisasi ini juga berfokus pada seni Karawo, sulam tradisional khas Gorontalo. Penggunaan benang dari pelepah pisang diharapkan dapat melestarikan Karawo dengan cara yang lebih ramah lingkungan.
Karawo merupakan warisan budaya takbenda yang membutuhkan keterampilan tinggi. UNG berharap, pemanfaatan bahan baku alternatif ini dapat mendorong keberlanjutan praktik Karawo tanpa menghilangkan nilai-nilai budaya yang melekat.
Kolaborasi UNG dan TIAR Handycraft bertujuan meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya memanfaatkan sumber daya alam lokal secara bijaksana. Selain itu, juga untuk memperkuat pelestarian budaya Gorontalo.
Kegiatan ini menjadi langkah awal untuk mengembangkan inovasi seni, meningkatkan kapasitas komunitas kreatif, dan memperkokoh identitas budaya daerah. Pemanfaatan limbah pelepah pisang menjadi benang ramah lingkungan diharapkan dapat memberikan nilai tambah bagi masyarakat Gorontalo.
Sosialisasi ini juga membuka peluang bagi pengembangan produk kerajinan yang lebih berkelanjutan dan ramah lingkungan. Diharapkan, inovasi ini dapat menginspirasi daerah lain untuk memanfaatkan potensi sumber daya lokal yang ada.
Dengan adanya kegiatan ini, UNG menunjukkan komitmennya dalam mendukung program-program yang berorientasi pada pelestarian lingkungan dan pengembangan budaya lokal. Pemanfaatan pelepah pisang menjadi benang Karawo adalah contoh nyata inovasi yang berkelanjutan dan ramah lingkungan.
Acara ini dihadiri oleh berbagai kalangan, termasuk mahasiswa, pengrajin, pelaku UMKM, dan perwakilan pemerintah daerah. Antusiasme peserta menunjukkan bahwa inovasi ini memiliki potensi besar untuk dikembangkan lebih lanjut.
UNG berharap, sosialisasi ini dapat mendorong terciptanya ekosistem inovasi yang lebih kuat di Gorontalo, dengan memanfaatkan potensi sumber daya lokal yang ada secara optimal.
Ke depan, UNG akan terus mengembangkan penelitian dan inovasi terkait pemanfaatan sumber daya lokal, serta menjalin kerjasama dengan berbagai pihak untuk mewujudkan pembangunan yang berkelanjutan.
Insight NTB
Berita Baru
Berita Utama
Serikat News
Suara Time
Daily Nusantara
Kabar Tren
IDN Vox
Portal Demokrasi
Lens IDN
Seedbacklink







