Sengketa Perbatasan Himalaya Tak Kunjung Selesai, China-India Kembali Memanas

Jurnalis: Alberto Salim

KABARBARU, JAKARTA – Hubungan China dan India kembali memanas setelah negosiasi terkait sengketa perbatasan Himalaya, mengalami kebuntuan. Mereka saling menyalahkan karena tidak ada yang mau kalah dan sama-sama mengakui daerah tersebut.

Sebelum negosiasi itu digelar, sebelumnya India dan China sudah lama terlibat dalam perang perbatasan pada 1962. Mereka memiliki klaim yang tumpang tindih atas sejumlah daerah di wilayah itu di sepanjang perbatasan.

China juga menderita kerugian di pihaknya dengan jumlah korban yang tidak dilaporkan dalam pertempuran pertama kedua negara di perbatasan itu dalam kurun waktu 45 tahun.

Para tentara tetap berada dalam jarak dekat di beberapa bagian lain di Ladakh, gurun salju gersang yang membentang di bagian perbatasan sepanjang 3.500 km di antara kedua tetangga yang memiliki senjata nuklir itu.

Kemudian, Pengerahan pasukan oleh kedua pihak meningkat setelah terjadi bentrokan pada Juni 2020 yang menewaskan 20 tentara India ketika mereka saling serang dengan tongkat besi dan batu di Lembah Galwan, Ladakh.

Usai gagal dalam bernegosiasi negara India, juru bicara komando wilayah barat Tentara Pembebasan Rakyat China, Long Shaohua lewat pemberitahuan yang diunggah di akun WeChat komando tersebut mengatakan India sengaja mencari alasan untuk menggagalkan kesepakatan bersama tersebut.

“Pihak India tetap bersikeras pada tuntutan mereka yang tak berdasar dan tak realistis, yang semakin mempersulit negosiasi. Misi kami adalah baik, kita ingin mengakhiri perseteruan soal perbatasan. Kami ingi bermitra dengan baik dengan India,” kata Long Shaohua dilansir dari Ruters di Jakarta, Selasa (12/10/2021).

Sementara itu, dalam kesempatan yang berbeda Pemerintah India melakukan kementerian pertahanan mereka, mengeluarkan keterangan pers. Dalam keterangan pers itu dia menuduh China sengaja berbohong.

Menurut mereka, dalam pertemuan negosiasi perwakilan China sama sekali tidak membawa proposal apapun kepada India. Artinya, mereka dinilai hanya ingin untuk sendiri dalam momentum negosiasi tersebut.

“Selama pertemuan, pihak India menyampaikan usulan konstruktif untuk penyelesaian wilayah-wilayah lain namun pihak China tidak setuju dan juga tidak memberikan proposal apa pun,” tegas kemenhan.

Akibatnya, hubungan dua negara tersebut akan memanas kembali. Padahal sebelumnya kedua pihak pada Februari sepakat untuk menarik mundur pasukan dari sejumlah daerah sekitar Pangong Tso, danau gletser di ketinggian 4.270 meter, setelah negosiasi berlarut-larut para komandan militer dan diplomat kedua negara.