Resmi Dilantik, Arief Prasetyo Adi Siap Perkuat Sinergi Pemangku Kepentingan
Jurnalis: Wafil M
KABARBARU, JAKARTA- Arief Prasetyo Adi, Kepala Badan Pangan Nasional menyatakan bahwa pihaknya akan memperkuat sinergi dan kolabaroasi dengan para pemangku kepentingan di sektor pangan di tanah air, Jakarta, Senin (21/02/2022).
Menurut Arief Prasetyo Adi, sinergi ini akan berkaitan dengan beberapa kementerian dan beberapa stakeholder pangan lainnya.
“Kita akan melibatkan beberapa pihak, seperti kementerian terkait (Kementerian BUMN, Kementerian Pertanian, Kementerian Perdagangan, Kementerian Perindustrian, Kemenko Perekonomian), seluruh stakeholder pangan lainnya, asosiasi-asosiasi peternak, nelayan, petani, kemudian kita akan sinergikan secara bersama-sama,” ujar Arief.
Arief Prasetyo Adi pun mengajak semua pihak untuk bersatu padu dalam memperkuat tata kelola pangan nasional.
“Tujuan mulia ini tidak akan bisa berhasil apabila hanya dikerjakan oleh Badan Pangan Nasional saja, sehingga hari ini mari kita bersatu untuk kemajuan masyarakat Indonesia,” ujarnya.
Sementara itu, Gubernur Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhannas) Andi Widjajanto yang juga baru dilantik mengungkapkan bahwa akan melakukan penguatan transformasi guna menyesuaikan dengan tantangan geopolitik abad ke-21. Hal ini sejalan dengan amanat yang disampaikan oleh Presiden Jokowi kepada Andi.
“Sehingga Lemhannas bisa menjalankan fungsinya sebagai lembaga pendidikan untuk mencetak kepemimpinan nasional serta menjadi dapur kajian strategis bagi Presiden untuk isu-isu lokal, regional, dan global, serta Lemhannas menjalankan fungsinya untuk melakukan pemantapan nilai-nilai kebangsaan,” ujar Andi.
Andi menambahkan, dengan perangkat yang ada pihaknya akan berusaha untuk melakukan aktualisasi sehingga Lemhannas sebagai lembaga kajian strategis mampu semakin relevan dengan perkembangan terkini.
“Sebagai lembaga kajian strategis juga mampu semakin relevan untuk menyerap kaidah-kaidah metodologi keilmuan baru. Kita mendapat tantangan, misalnya pengembangan metodologi big data itu juga akan menjadi salah satu tantangan ke depan untuk dikembangkan di lembaga kajian strategis seperti Lemhannas,” tutur Andi.