Prestisius Day PPI Karabuk, Bahas SDM dan Ekonomi Hijau

Jurnalis: Nurhaliza Ramadhani

Kabarbaru, Karabuk – Perhimpunan Pelajar Indonesia (PPI) di Karabuk, Turki, sukses mengadakan acara Prestisius Day dengan tema Be Obsessed with Improvement di universitas Karabuk.

Tujuan acara Prestisius Day adalah Sebagai ajang untuk meningkatkan skill berdiskusi, berdebat dan bernegosiasi.

Serta Meningkatkan pengetahuan apa itu Indonesia Emas 2045, memberikan Penjelasan apa itu Indonesia Emas 2045, Memberikan keterampilan dan kemampuan teman teman mahasiswa, melibatkan peran mahasiswa dalam politik, dan meningkatkan kualitas pengetahuan mahasiswa.

Sesuai dengan tema yang diusung oleh teman-teman panitia Be Obsessed with Improvement, yang mengakhiri program kerja teman teman BPH (Badan Pengurus Harian) PPI Karabuk.

Melalui acara ini, PPI Karabuk mengenalkan apa itu Indonesia Emas 2045 dan apa saja tujuan utama dari Indonesia Emas 2045.

Acara Prestisius Day dihadiri oleh Ketua PPI Turki Saudara Adam Syaikhul Akbar sebagai pemateri dalam acara Prestisius Day dan juga dihadiri oleh teman teman anggota PPI Karabuk.

Dalam pembukaan materi yang disampaikan oleh Adam Syaikhul Akbar, menyampaikan rasa terima kasih karena tema yang dibawa tidak umum untuk didiskusikan dan menjadi hal baru dalam diskusi kali ini.

“Bagaimana Pola kemajuan Indonesia  dari keresahan dilanjut dengan berfikir dan dimulai dengan bergerak. Bagaimana standar kemajuan sebuah negara haruskah Amerika menjadi tolak ukur kita? Tidak, karena setiap negara memiliki kelebihan masing masing, Indonesia dengan kekayaan sumber daya alamnya, China dengan produktivitasnya dan lain-lain. Maka jangan maju seperti dubai, tetapi majulah seperti Indonesia itu sendiri.” Ucap Ketua PPI Turki Adam Syaikhul Akbar.

Diskusi-diskusi kecil yang kita anggap sederhana bisa jadi hasil gagasannya dapat berguna untuk masa depan.

“Faktanya penduduk Indonesia sudah mengemban pendidikan. Tapi rata-rata yang lulus (bahkan lulusan kampus ternama) Sangat kurang dalam penyerapan Tenaga kerja, Kenapa? Masalah pendidikan sudah menjadi perdebatan dari zaman dulu, sedangkan kita selalu berkutat pada perdebatan dan tidak berani membuat keputusan, antara sepakat atau tidak sepakat”.

Beliau juga menambahkan dalam materinya dalam permasalahan Ekonomi Hijau.

“Terkait Ekonomi Hijau, bagaimana dengan kesiapan Indonesia? Sedangkan sistem dari perekonomian di Indonesia tidak kembali ke alam lagi? Masa depan dunia bukan lagi tentang alam, tetapi meningkatkan sumber daya manusia yang pada akhirnya bisa mengatasi sistem perekonomian. Mungkin dari teknologi? Jadi kita bisa memanfaatkan teknologi dari kearifan lokal, mungkin hal ini bisa menjadi kekuatan yang besar.”

Indonesia terlalu silau dengan peradaban negara lain, padahal Indonesia mempunyai peradaban sendiri yang sudah diakui dunia tetapi orang Indonesia sendiri tidak sadar.

Mulailah berproses secara sadar. Karena Mahasiswa sebagai cerminan negara maka jangan sia-siakan peluang ini. Ketika kita berproses secara sadar kita akan membedah kenapa dan untuk apa kita melakukan sesuatu tersebut.

Dalam closing statementnya beliau menyampaikan “Negara sedang memanggil kita, maka ketika ada panggilan sudah sewajibnya memenuhi panggilan tersebut. Jangan terbiasa menunjuk dan menyalahkan pihak lain, seharusnya biasakan membantu pihak tersebut”.

Sesi akhir Prestisius Day ditutup dengan tanya jawab dan bermain game Kahoot yang dilakukan oleh teman teman PPI Karabuk.

Ini menjadi pembelajaran dan sikap sadar mahasiswa terhadap Indonesia kedepannya sesuai dengan apa yang digaungkan oleh masyarakat Indonesia terkait Indonesia Emas 2045.

Dengan semangat kebersamaan dan dimulai dari diri sendiri, PPI karabuk mengajak semua untuk mulai berproses. Kita punya keresahan? Mulai dengan apa yang bisa kita bantu dan mulai dengan apa yang bisa kita kendalikan.