Pondok OA Perluas Penanganan Holistik Osteoartritis dengan Fasilitasi Rujukan Medis Spesialis

Jurnalis: Isyana Hanani
Kabar Baru, Surabaya, 19 September 2025 – Tim pengabdian masyarakat dari Universitas Wijaya Kusuma Surabaya dengan bangga mengumumkan keberhasilan penuntasan program “Lanjutan Penanganan Holistik Penderita Osteoartritis ‘Pondok OA’” di wilayah Posyandu Larasati Dukuh Kupang Surabaya. Program yang berlangsung dari Mei hingga Desember 2025 ini telah memberikan dampak signifikan melalui serangkaian intervensi terintegrasi, termasuk terapi injeksi intraartikuler dan penguatan pola makan serta fisioterapi berkelanjutan.
“Program Pondok OA bukan hanya tentang pengobatan, tetapi juga pemberdayaan jangka panjang,” ujar Dr.dr.Ibrahim Njoto, Sp.KKLP., M.Hum., M.Ked PA selaku Ketua Tim Pengabdian Masyarakat. “Kami telah menyaksikan peningkatan kualitas hidup yang nyata pada penderita OA, didukung oleh kolaborasi erat antara tim medis, kader posyandu, dan keluarga pasien.”
Perjalanan Program dan Hasil Nyata:
Diawali pada Mei 2025 dengan perizinan dari Kepala Puskesmas, dilanjutkan dengan FGD (Focus Group Discussion) bersama kader Posyandu pada Juni 2025 untuk menyelaraskan visi. Puncak kegiatan klinis terjadi pada Juli-Agustus 2025, di mana tim memfasilitasi proses rujukan dari Puskesmas Dukuh Kupang ke RS Husada Utama dengan vasilitas BPJS Kesehatan, tempat 13 lansia penderita OA menjalani skrining awal berupa foto rontgen lutut dan pemeriksaan HbA1C.
Pada September hingga Desember 2025, setelah mendapatkan rujukan dari spesialis penyakit dalam ke spesialis ortopedi, sebanyak 13 lansia penderita Osteoartritis tingkat ringan-sedang menerima terapi injeksi intraartikuler di RS Husada Utama, yang dilakukan oleh tim medis gabungan dari FK UWKS dan RS Husada Utama. Hasil dari tindakan ini sangat menggembirakan:
- Penurunan Nyeri yang Signifikan: Setelah 3 bulan, rata-rata skor nyeri (VAS Score) pada kelompok lansia yang diinjeksi menurun sebesar 60%, dari 7,0 menjadi 2,8, menunjukkan pengurangan nyeri yang drastis.
- Peningkatan Fungsi Gerak: Indeks WOMAC (Western Ontario and McMaster Universities Osteoarthritis Index) juga menunjukkan peningkatan rata-rata 35%, mengindikasikan perbaikan substansial pada kemampuan berjalan, menaiki tangga, dan aktivitas sehari-hari, didukung oleh studi serupa mengenai efektivitas injeksi intraartikuler.
Selain intervensi klinis, program juga memperkuat fondasi kesehatan jangka panjang melalui:
- Penguatan Pemantauan Pola Makan dengan Aplikasi Nutrisurvey: Sejak Maret hingga Oktober 2025, 100% keluarga dari 13 lansia yang menerima injeksi telah dilatih dan aktif menggunakan aplikasi Nutrisurvey. Hasilnya, kepatuhan diet rendah karbohidrat meningkat 25% (dari 60% menjadi 85%), berkorelasi positif dengan stabilisasi berat badan dan perbaikan kadar gula darah pada lansia dengan diabetes.
- Sesi Fisioterapi Lanjutan dan Edukasi Kelompok: Sesi fisioterapi individual dan kelompok diadakan dua kali seminggu untuk memperkuat otot dan meningkatkan fleksibilitas, dilengkapi dengan edukasi kelompok bulanan tentang gaya hidup sehat dan aktivitas fisik adaptif.
Pendanaan untuk program ini berhasil diperoleh dari Universitas Wijaya Kusuma Surabaya di bawah skema ENIMAS Pengmas tahun 2025, menunjukkan dukungan institusi terhadap inisiatif pengabdian Masyarakat sebesar Rp.18.000.000.”