Oknum Jurnalis Sumenep Fitnah Almamater, Begini Tanggapan PB PMI
Jurnalis: Sri Hartutik Sandora
KABARBARU, JAKARTA – Ribuan aktivis Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) se-Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur menggelar aksi mendatangi Kepolisian Resor (Polres) setempat, Rabu (2/2/2022).
Aksi yang dikoordinatori langsung oleh PC PMII sumenep, Qudsiyanto ini mendesak Kapolres untuk bisa mengusut tuntas dugaan pencemaran nama baik yang dilakukan oleh media online, bongkar86.com.
Dengan adanya pemberitaan dari bongkar86.com yang mengangkat mengenai pencurian beberapa waktu lalu dengan mencatut lembaga PMII dinilai sudah mencederai nama baik organisasi.
“Tulisan media online bongkar86.com ini tidak bersumber dari informasi yang valid. Maka dengan segera, kami meminta polisi dengan cepat melakukan penangkapan kepada wartawan dan seluruh staf media online bongkar86.com,” kata Qudsiyanto.
Ia menjelaskan bahwasannya saat ini sudah berkoordinasi dengan PMII di luar Sumenep. Yang mana jika dalam kurun waktu yang diminta belum ditindaklanjuti juga. Maka aksi besar-besar akan terjadi di Sumenep.
“Nanti kami akan bergabung, PMII se-Madura siap turun ke Sumenep,” jelasnya.
Lembaga Jurnalistik PB PMII, Sabda M Holil pun ikut untuk menegaskan bahwa pemberitaan media online tersebut tidak sesuai dengan kaidah jurnalistik serta koridor pemberitaan sebagaimana sudah tertuang pada Undang-undang Nomor 40 Tahun 1999 tentang pers.
“Setelah saya baca, Media online yang mencatut nama PMII itu jelas-jelas melanggar kaidah jurnalistik. Sumbernya tidak jelas. Alamat dan redaksi dalam media online itu juga tidak ada,” ujar M Holil.
Selain itu, Ketua PB PMII Bidang Advokasi dan Kebijakan Publik, Ahmad Latif menambahkan bahwasannya saat ini polisi harus serius untuk bisa menangani kasus dugaan pencemaran nama baik lembaga PMII ini.
“PB PMII kecewa terhadap media online yang mencatut nama PMII secara serampangan dalam membuat berita. Mereka telah mencemarkan marwah PMII dan melukai seluruh kader se Indonesia. Polisi harus bertindak tegas. Bila perlu ungkap motifnya,” pungkas Latif.