PKUB lakukan Harmonisasi Program Kerja 2025 Berama Staf Khusus Menteri Agama
Jurnalis: Ramdani
Kabar Baru. Jakarta – [07 Januari 2025] – Dalam upaya menyambut pesanMenteri Agama tentang internasionalisasi praktik baikkerukunan umat beragama, Pusat Kerukunan Umat Beragama(PKUB) menggelar kegiatan revitalisasi program kerja tahun2025. Acara ini berlangsung di Harmony Room PKUB, dengan dihadiri seluruh pegawai dan menghadirkannarasumber utama, Staf Khusus Menteri Agama BidangKerukunan dan Layanan Keagamaan, Gugun Gumilar, M.A., Ph.D., serta Tenaga Ahli Menteri Agama, Prof. Andi Salman Maggalatung, S.H., M.H.
Dipimpin langsung oleh Kepala PKUB, Muhammad Adib Abdushomad, M.Ag, M.Ed, Ph.D., kegiatan ini menjadimomentum penting untuk merumuskan langkah strategisdalam pengelolaan program kerukunan. Gugun Gumilardalam paparannya menegaskan arahan Menteri Agama yang mencakup tiga pilar utama: internasionalisasi, nasionalisasi, dan intelektualisasi dalam setiap program yang akandirancang.
“Internasionalisasi praktik baik kerukunan umat beragamaharus menjadi prioritas. Langkah awalnya adalah menjalinkerjasama dengan kedutaan besar negara-negara di Indonesia, agar pengalaman Indonesia dalam membangun kerukunanbisa diapresiasi dan diterapkan di tingkat global,” ujar Gugun.
Selain itu, ia juga menekankan pentingnya penguatan basis data untuk memastikan efektivitas program. Data yang valid dan terintegrasi menjadi fondasi dalam mengukur capaianserta dampak program yang dijalankan.
Tidak kalah penting, Gugun mendorong inovasi dalampengelolaan anggaran. Mengingat keterbatasan APBN, PKUB didorong untuk mencari solusi pembiayaan alternatif, seperticost sharing dengan berbagai pihak terkait, untuk mendukungkeberlanjutan program.
Prof. Andi Salman Maggalatung turut menambahkan bahwasinergi antara berbagai pihak, baik di tingkat nasional maupuninternasional, menjadi kunci dalam mewujudkan program kerukunan yang berdampak nyata.
Kegiatan ini diharapkan mampu menjadi pijakan kuat bagiPKUB dalam menyusun program kerja yang tidak hanyarelevan secara nasional, tetapi juga membawa Indonesia kepanggung global sebagai contoh negara dengan kerukunanumat beragama yang solid dan harmonis.