NasDem Desak Presiden Jokowi Tolak Sistem Proporsional Tertutup di MK

Jurnalis: Nurhaliza Ramadhani
Kabar Baru, Jakarta – Ketua Fraksi Partai NasDem DPR RI, Roberth Rouw, meminta Presiden Joko Widodo (Jokowi) bersuara terkait polemik tentang sistem pemilu. Jokowi diharapkan menolak sistem pemilihan proposional tertutup pada Pemilu 2024.
“Kami minta Presiden sendiri menyampaikan. Beliau harus ikut cawe-cawe untuk menjaga kelanjutan pembangunan dan stabilitas negara dalam rangka Pemilu 2024. Kami minta juga Presiden bisa mendukung apa yang menjadi harapan masyarakat, demi kepentingan bangsa dan negara,” tegas Roberth saat jumpa pers bersama tujuh fraksi parlemen, di Senayan, Jakarta.
Roberth menegaskan, sikap Jokowi dalam polemik sistem pemilu diperlukan untuk mencegah kegaduhan.
“Bersuaralah kepada MK agar tidak buat kegaduhan politik dan mengganggu tahapan pemilu yang sedang berjalan lebih dari setahun ini,” ujarnya.
Menurut legislator NasDem dari Dapil Papua itu, rakyat menginginkan pemilu dilakukan secara terbuka, alih-alih tertutup atau coblos partai.
“Maka saya minta supaya enggak cuma MK yang kami minta, kami minta juga Presiden mendukung apa yang menjadi harapan masyarakat,” tandasnya.
Perubahan sistem pemilu, kata dia, akan berimbas pada proses dan tahapan Pemilu 2024 yang sedang berjalan, dan perubahan di tengah jalan tentu akan berimplikasi terhadap pembengkakan biaya pemilu.
“Perubahan sistem pemilu akan sangat mengganggu, khususnya bagi partai politik peserta pemilu serta para caleg dari tingkat bawah, dari caleg DPRD kabupaten/kota sampai pusat,” tegasnya.
Pada Selasa (30/5), delapan fraksi DPR RI menggelar konferensi pers mendesak MK untuk tidak mengembalikan sistem pemilu menjadi proporsional tertutup. Delapan fraksi tersebut ialah NasDem, Golkar, Gerindra, PKB, PPP, PKS, PAN, dan Demokrat.