Menentukan Masa Depan Dengan Literacy Financial

Jurnalis: Rizqi Fauzi

Kabar Baru, Jakarta – Lembaga Perekonomian Nahdlatul Ulama (LP-PBNU) sukses menyelenggarakan Workshop Keuangan dengan tema “Financial Literacy” pada Senin, 9 Juni 2025. Acara ini dilaksanakan di gedung Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU),  Jakarta, dan berlangsung dengan lancar.

Acara tersebut dihadiri oleh Ning Alissa Wahid selaku Ketua PBNU, Cholis Baidowi, Abdul Hakim, Muhammad Khoiri, dan Tuti dari jajaran pengurus Lembaga Perekonomian (LP-PBNU), juga menghadiri acara tersebut.

Workshop ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman serta keterampilan individu maupun kelompok dalam mengelola keuangan secara bijak. Dalam sambutannya, Cholis Baidowi selaku pengurus LP-PBNU menyampaikan bahwa kegiatan ini dirancang untuk membekali peserta dengan pengetahuan penting terkait perencanaan anggaran, pengelolaan utang, investasi, hingga pemahaman terhadap berbagai produk keuangan.

“Literasi keuangan menjadi hal yang sangat penting di era sekarang ini. Kita ingin masyarakat, terutama generasi muda, semakin cakap dalam merencanakan dan mengelola keuangannya. Saat ini, kesadaran akan pentingnya literasi keuangan mulai membaik dan mulai menyentuh kalangan anak muda,” ujar Cholis Baidowi.

Workshop ini diikuti oleh berbagai kalangan, mulai dari Seluruh Banom, Lembaga di bawah naungan PBNU, organisasi mahasiswa, pelaku UMKM, hingga kader-kader NU yang tertarik untuk memperdalam pengetahuan mereka di bidang keuangan. Para peserta juga mendapatkan sesi interaktif yang dipandu Ahmad Ghozi Nurul Islam sebagai instruktur.

Sementara itu, Ning Alissa Wahid Ketua PBNU bidang Kesejahteraan Rakyat,  dalam sambutannya, menekankan bahwa literasi keuangan bukan hanya soal akses terhadap layanan keuangan, tetapi juga soal pola pikir dan keyakinan.

“Literasi Finansial bukan hanya tentang kemampuan mengakses layanan keuangan, tetapi juga mindset yang dapat memengaruhi cara kita mengambil keputusan keuangan. Saat ini banyak anak muda yang terjebak dalam romantika bisnis, ingin cepat sukses, namun tidak disertai dengan perencanaan yang matang,” ujarnya.

“Padahal, selain berbisnis, ada banyak cara lain untuk meningkatkan kesejahteraan finansial, seperti investasi, pengembangan keterampilan, hingga pengelolaan keuangan pribadi yang disiplin.”