Mahasiswa ITB Terlibat Joki UTBK-SNBT 2025, Pakai AI Palsukan Empat Kartu Ujian

Jurnalis: Listiani Safitri

Kabar Baru, Bandung – Kasus kecurangan Ujian Tulis Berbasis Komputer – Seleksi Nasional Berdasarkan Tes (UTBK-SNBT) kembali memanas.

Ketua Umum Tim Penanggung Jawab Panitia Seleksi Nasional Penerimaan Mahasiswa Baru (SNPMB), Eduart Wolok, mengungkap beragam model kecurangan yang terjadi dari sesi 1 hingga sesi 12.

Salah satu kasus besar melibatkan dugaan kecurangan Lukas Valentino Nainggolan (LVN) yang terdeteksi di pusat UTBK ISBI (Institut Seni Budaya Indonesia) Bandung.

“Ini yang kita dapatkan terkait joki, ini ada empat kartu tanda peserta (UTBK-SNBT tahun 2025) dengan satu foto yang bisa dimainkan dengan AI (Kecerdasan Artifisial),” kata Eduart saat konferensi pers di Bandung, Selasa (29/4/2025).

Eduart memastikan nama asli joki adalah Lukas Valentino Nainggolan dan LVN sementara ini menggantikan empat peserta ujian. Selain Lukas, dugaan joki lain juga muncul, melibatkan Healthy Febriana Jessica dan Khamila Djibran, keduanya juga merupakan lulusan ITB angkatan 2018.

Institut Teknologi Bandung (ITB) merespons cepat kabar yang beredar dan membenarkan bahwa LVN merupakan mahasiswa aktif ITB. Melalui laman resmi, ITB menjelaskan bahwa LVN yang terlibat dalam praktik perjokian di sejumlah pusat pelaksanaan UTBK.

Namun, ITB memastikan insiden ini tidak terjadi di pusat UTBK ITB. ITB sangat menyesalkan perbuatan ini dilakukan oleh mahasiswanya sendiri, yang seharusnya menjunjung tinggi etika akademik.

Sebagai bentuk tanggung jawab institusi, ITB telah membentuk Komisi Pelanggaran Akademik dan Kemahasiswaan. Komisi ini bertugas memeriksa dugaan pelanggaran yang dilakukan oleh LVN dan akan merekomendasikan sanksi kepada Rektor ITB jika terbukti bersalah.

Pihak kampus juga menyerahkan penanganan dugaan tindak pidana kasus ini kepada kepolisian. ITB berkomitmen menjunjung tinggi nilai kejujuran, integritas, dan menjaga kepercayaan publik.