Maca Kata Jeung Makna, Hirup Waluya! Disarpus Wujudkan Purwakarta Cinta Literasi

Jurnalis: Deni Aping
Kabar Baru, Purwakarta – Dinas Kearsipan dan Perpustakaan (Disarpus) Kabupaten Purwakarta resmi membuka Festival Literasi Purwakarta 2025, yang digelar di halaman Perpustakaan Daerah Purwakarta, Jalan K.K. Singawinata, Kelurahan Nagri Tengah, Kecamatan Purwakarta, Rabu (29/10).
Festival yang berlangsung selama lima hari ini mengusung semangat “Gerakan Membaca Purwakarta Istimewa”, dengan filosofi “Maca Kata Jeung Makna Sangkan Hirup Waluya”, yang berarti membaca kata dan maknanya agar hidup menjadi sejahtera.
Kepala Disarpus Purwakarta, Aan, mengatakan bahwa festival ini menjadi momentum penting untuk menumbuhkan budaya membaca sekaligus memperkuat gerakan literasi di tengah masyarakat.
“Tujuan utama festival literasi ini adalah menanamkan budaya membaca agar menjadi bagian dari kebutuhan sehari-hari. Dengan membaca, wawasan terbuka, pengetahuan bertambah, dan keahlian meningkat. Harapannya, masyarakat Purwakarta semakin sadar akan pentingnya membaca sebagai jalan menuju kesejahteraan,” ujarnya.
Aan menjelaskan, berdasarkan kajian Perpustakaan Nasional (Perpusnas) RI, tingkat literasi masyarakat di Kabupaten Purwakarta menunjukkan perkembangan yang cukup signifikan dalam dua tahun terakhir.
Pada tahun 2023, Indeks Tingkat Kegemaran Membaca (TKM) tercatat sebesar 68,70, sementara pada 2024 turun menjadi 60,21. Namun, peningkatan signifikan terjadi pada Indeks Pembangunan Literasi Masyarakat (IPLM), dari 55,55 pada 2023 menjadi 70,98 pada 2024.
“Data nasional ini menjadi dorongan bagi kami di daerah untuk terus memperkuat budaya baca dan memperluas akses literasi. Artinya, meski minat baca masyarakat secara kuantitas menurun, namun kualitas dan dampak literasi justru meningkat,” jelas Aan.
Tahun ini, Disarpus menghadirkan beragam layanan literasi gratis bagi masyarakat, di antaranya pembuatan kartu perpustakaan gratis, pembagian buku gratis, serta layanan enkapsulasi dokumen penting melalui inovasi Astra Jingga, yang berfungsi melindungi dokumen agar lebih awet dan aman.
Festival Literasi Purwakarta 2025 juga diramaikan dengan berbagai kegiatan edukatif seperti workshop menulis, mendongeng, membaca nyaring, bincang buku, bedah buku, talkshow budaya, seminar anti-bullying, lomba video konten literasi, hingga lomba mewarnai untuk pelajar SD.
Selain itu, Disarpus turut menggelar pameran buku, produk TPBIS, serta benda-benda cagar budaya, sebagai upaya memperkenalkan sejarah dan warisan lokal Purwakarta kepada masyarakat luas.
“Kami berkolaborasi dengan berbagai pihak, mulai dari penerbit, komunitas literasi, pegiat budaya, hingga lembaga pendidikan. Harapannya, kegiatan ini tidak sekadar seremonial, tapi menjadi gerakan literasi yang hidup dan berkelanjutan di tengah masyarakat,” tambah Aan.
Di akhir sambutannya, Aan juga mengajak generasi muda untuk membiasakan diri membaca setiap hari.
“Cukup satu jam sehari untuk membaca, itu sudah menjadi investasi besar bagi masa depan. Dengan membaca, wawasan bertambah, daya pikir berkembang, dan kesejahteraan meningkat,” pungkasnya. (*)
Berita Baru
Berita Utama
Serikat News
Suara Time
Daily Nusantara
Kabar Tren
Indonesia Vox
Portal Demokrasi
Lens IDN
Seedbacklink







