KKN 2025 Kelompok 08 Universitas Wijaya Putra Bangkitkan Kesadaran Bahaya Gadget pada Anak

Jurnalis: Bahiyyah Azzahra
Kabar Baru, Surabaya, 5 Juli 2025 — Di tengah arus deras kemajuan teknologi, kekhawatiran terhadap dampak negatif gadget pada anak-anak semakin menjadi perhatian serius. Menyadari urgensi ini, mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) 2025 Kelompok 08 Universitas Wijaya Putra (UWP) Surabaya turun langsung ke masyarakat melalui seminar edukatif bertema “Bahaya Gadget pada Anak” yang digelar di Balai RW Kelurahan Banjarsugihan, Kecamatan Tandes, Kota Surabaya.
Seminar ini merupakan bagian dari rangkaian program pengabdian masyarakat yang diinisiasi oleh KKN Kelompok 08. Dengan membawa semangat “Edukasi dan Aksi Nyata untuk Generasi Sehat Digital”, kelompok ini merancang berbagai kegiatan berbasis komunitas, yang berfokus pada isu keluarga, pendidikan anak, dan penguatan peran orang tua di era teknologi.
KKN 08 terdiri dari mahasiswa lintas program studi yang selama sebulan penuh melakukan pendampingan warga secara langsung di wilayah Kelurahan Banjarsugihan. Salah satu agenda unggulan mereka adalah seminar ini, yang secara khusus menyasar para ibu-ibu PKK sebagai garda terdepan pengasuhan di rumah.
“Bukan hanya durasi, tapi juga isi dan pendampingan,” ujar salah satu pemateri dari tim KKN, menggarisbawahi bahwa penggunaan gadget pada anak bukan semata tentang berapa lama, tapi apa yang dikonsumsi dan siapa yang hadir mendampingi.
Dalam sesi materi, para mahasiswa memaparkan data bahwa anak usia 5–12 tahun kini menghabiskan waktu lebih dari empat jam sehari di depan layar — jauh melebihi rekomendasi WHO. Dampaknya beragam: mulai dari gangguan tidur, keterlambatan bicara, hingga menurunnya kemampuan sosial dan emosional.
Namun kegiatan ini tidak berhenti pada peringatan. Para mahasiswa juga menyuguhkan strategi-solusi yang aplikatif, seperti:
- Menyusun kesepakatan waktu layar dengan anak,
- Menjadi contoh dalam penggunaan gadget yang sehat,
- Mengganti waktu layar dengan kegiatan kreatif,
- Menciptakan ruang dialog antara anak dan orang tua.
Sesi tanya jawab berlangsung hangat dan penuh antusias. Banyak peserta membagikan keresahan mereka tentang anak-anak yang mulai kecanduan game, mudah tantrum saat gadget diambil, atau tidak fokus belajar akibat terlalu banyak menonton video daring.
“Saya pikir memberikan gadget adalah bentuk sayang, ternyata saya harus lebih bijak. Saya dapat banyak pencerahan hari ini,” tutur salah satu peserta seminar.
Sebagai bentuk keberlanjutan, KKN Kelompok 08 juga membagikan materi edukatif serta mendorong terbentuknya komunitas kecil orang tua peduli teknologi di lingkungan RW. Harapannya, kegiatan ini menjadi titik awal perubahan pola asuh yang lebih adaptif terhadap tantangan zaman.
Melalui kegiatan ini, mahasiswa KKN UWP Kelompok 08 membuktikan bahwa pengabdian bukan sekadar tugas akademik, melainkan panggilan sosial yang membawa dampak nyata bagi masyarakat. Sebuah langkah kecil yang menyulut kesadaran besar: membesarkan anak di era digital butuh ilmu, kesabaran, dan keterlibatan yang utuh dari keluarga.