Berita

 Network

 Partner

Follow Kabarbaru

Get it on Google play store
Download on the Apple app store

Kesegaran Es Boba Menjadi Ancaman Bagi Kesehatan

Imam Ghazali, Dosen Keperawatan di STIKES Bhakti Mulia Kediri.

Editor:

Kabar Baru, Opini- Di Indonesia, minuman seperti es boba atau minuman dengan bentuk yang serupa memiliki kandungan gula, coklat, keju, dan susu telah menjadi bagian tak terpisahkan dari gaya hidup sehari-hari masyarakat. Kebiasaan menikmati minuman manis ini tidak hanya sekadar untuk memuaskan dahaga, tetapi juga sebagai pilihan menu nongkrong di cafe atau outlet tertentu. Warung-warung kecil hingga kedai modern, kini dipadati oleh berbagai varian minuman dengan tambahan boba, keju, atau paduan coklat yang memikat lidah sebagai topingnya. Fenomena ini menjadi lebih dari sekadar minuman, melainkan sebuah pengalaman rasa yang memikat selera dan menjadi bagian budaya kuliner yang dicintai oleh masyarakat Indonesia.

International Diabetes Federation (IDF), menyebutkan bahwa Indonesia saat ini berada pada posisi 7 dengan penyakit Diabetes Mellitus (DM) di dunia, dengan jumlah sebanyak 10 juta jiwa dan diprediksi akan megalami peningkatan ke posisi 6 pada tahun 2040 dengan jumlah 16,2 juta jiwa yang berpotensi akan mengalami komplikasi Luka Kaki Diabetik (LKD).

Jasa Pembuatan Buku

Kebiasaan mengkonsumsi minuman tinggi kandungan gula seperti es boba dapat beresiko menyebabkan peningkatan kadar gula darah. Kandungan gula yang tinggi dalam minuman ini, ketika dikonsumsi secara berlebihan, dapat memicu lonjakan cepat dalam gula darah setelah mengkonsumsinya. Hal ini memaksa pankreas untuk melepaskan insulin dalam jumlah besar guna mengatur gula darah. Lama kelamaan, kebiasaan ini dapat menyebabkan resistensi insulin, di mana tubuh menjadi kurang responsif terhadap insulin yang dihasilkan. Dampak jangka panjangnya adalah peningkatan risiko terkena diabetes mellitus dan masalah kesehatan lainnya.

Berdasarkan rekomendasi Kementerian Kesehatan RI, batasan konsumsi gula per hari bagi seseorang adalah sebanyak 50 gram atau setara dengan 4 sendok makan. Namun, dalam konteks minuman kekinian seperti es boba, kandungan gulanya bisa mencapai 47,21 gram, hampir mendekati batas harian yang direkomendasikan. Di samping itu, tambahan gula dari cokelat, parutan keju, dan susu dalam sajian ini juga perlu diperhitungkan. Satu sendok cokelat mengandung 10 gram gula, sedangkan parutan keju hanya 0,04 gram gula per sendoknya. Meskipun susu hanya menyumbang 5 gram gula per sendoknya, total gula dalam minuman kekinian ini mencapai 62,25 gram per sajiannya. Oleh karena itu, konsumsi minuman jenis ini bisa melebihi batas harian yang disarankan untuk asupan gula.

Tingginya kebiasaan mengkonsumsi minuman tinggi gula seperti es boba menjadi lebih merisaukan ketika dipadukan dengan kurangnya aktivitas fisik masyarakat Indonesia. Kebiasaan menggunakan alat transportasi meski untuk jarak dekat dan kurangnya kegiatan fisik seperti berjalan kaki atau berolahraga telah menjadi kebiasaan buruk yang berkontribusi pada gaya hidup tidak sehat. Disamping itu, pola makan dengan kandungan tinggi gula, karbohidrat, dan makanan siap saji semakin memperburuk masalah ini. Kurangnya aktivitas fisik dan pola makan yang tidak seimbang menjadi pemicu utama peningkatan kadar gula darah pada masyarakat. Tantangannya bukan hanya pada kontrol konsumsi gula, tetapi juga pada perubahan gaya hidup yang lebih baik dan pola makan yang lebih sehat secara keseluruhan guna mengurangi risiko kesehatan yang berkaitan dengan kadar gula darah yang tinggi.

Idealnya, konsumsi gula setiap hari sebaiknya diatur dengan baik untuk mencegah risiko diabetes mellitus. Disarankan untuk mengkonsumsi gula dalam jumlah yang terkendali, fokus pada sumber gula alami seperti buah-buahan segar, madu, atau pemanis alami lainnya. Menghindari minuman bersoda dan makanan olahan yang tinggi gula merupakan langkah penting. Penting juga untuk memperhatikan takaran yang direkomendasikan, serta menjaga keseimbangan nutrisi dalam makanan sehari-hari dengan fokus pada pola makan yang kaya serat, rendah lemak jenuh, dan beragam nutrisi. Melakukan ini sejalan dengan gaya hidup yang aktif, dengan olahraga teratur dan rutin, membantu menjaga berat badan yang sehat dan mengelola kadar gula darah dalam rentang yang normal.

Tanda dan gejala awal diabetes mellitus yang dapat diketahui oleh masyarakat yaitu poliuria dan polidipsia. Poliuria adalah kondisi di mana seseorang mengalami peningkatan produksi urin, sehingga seringkali mengeluarkan urin dalam jumlah yang banyak (sering BAK). Sedangkan polidipsia merupakan kehausan yang berlebihan atau rasa haus yang tidak terpuaskan meskipun sudah banyak minum air. Kedua gejala ini bisa menjadi indikator awal adanya gangguan metabolisme glukosa yang sering kali diabaikan, namun perlu diperhatikan karena bisa menjadi petunjuk adanya diabetes mellitus. Deteksi dini atas gejala-gejala ini dapat membantu seseorang untuk segera berkonsultasi dengan dokter atau tenaga medis lainnya guna melakukan penanganan lebih lanjut dan pencegahan yang tepat.

Pendekatan komprehensif bagi penderita diabetes mellitus melibatkan empat pilar utama yaitu edukasi, pola makan, aktivitas fisik, dan kepatuhan minum obat. Edukasi yang komprehensif sangat penting untuk memahami kondisi diabetes, termasuk cara mengelola gula darah, pengenalan gejala, dan pemahaman mengenai pentingnya pengobatan yang teratur. Pola makan yang seimbang dengan memperhatikan indeks glikemik makanan, porsi yang tepat, serta mengurangi konsumsi gula dan karbohidrat menjadi kunci keberhasilan preventif.

Aktivitas fisik yang teratur membantu menurunkan kadar gula darah dengan meningkatkan sensitivitas insulin. Selain itu, kepatuhan pada jadwal minum obat anti-diabetes yang diresepkan dokter merupakan langkah krusial dalam mengendalikan kadar gula darah, meminimalkan komplikasi, dan menjaga kesehatan secara keseluruhan bagi penderita diabetes mellitus. Integrasi keempat pilar ini dalam kehidupan sehari-hari menjadi pondasi utama dalam manajemen yang efektif bagi penderita diabetes mellitus.

 

*) Penulis adalah Imam Ghazali, Dosen Keperawatan di STIKES Bhakti Mulia Kediri.

Kabarbaru Network

https://beritabaru.co/

About Our Kabarbaru.co

Kabarbaru.co menyajikan berita aktual dan inspiratif dari sudut pandang berbaik sangka serta terverifikasi dari sumber yang tepat.

Follow Kabarbaru

Get it on Google play store
Download on the Apple app store