Indonesia-Serbia Gelar Dialog Lintas Agama ke-5: Perkuat Toleransi dan Perdamaian Antarbudaya
Jurnalis: Ramdani
Kabar Baru, Jakarta– Indonesia dan Serbia kembali mengukuhkan komitmen mereka dalam mempromosikan toleransi dan perdamaian melalui Dialog Lintas Agama (DLA) ke-5, yang akan berlangsung pada 11–14 November 2024 di Beograd, Serbia. Acara ini dihadiri oleh Kepala Pusat Kerukunan Umat Beragama, Muhammad Adib Abdushomad, M.Ag, M.Ed, Ph.D, yang mewakili Indonesia dalam mempertegas posisi negara sebagai model harmoni lintas agama di dunia. (8/11).
Mengusung tema With Dialogue to Peace: Tolerance and Culture, kegiatan ini dirancang untuk memperkuat nilai-nilai moderasi beragama dan meningkatkan kerukunan antara masyarakat kedua negara. Dalam dialog ini, akan ditandatangani pernyataan bersama (Joint Statement) tentang interfaith dialogue serta Memorandum of Understanding (MoU) dengan Universitas Beograd, yang diharapkan membuka peluang kerja sama lebih luas di bidang pendidikan dan budaya.
“Indonesia terus menjadi model perdamaian dan harmoni yang dapat menginspirasi dunia,” ujar Muhammad Adib, lulusan Flinders University, dalam pernyataannya. Ia menekankan bahwa dialog ini memperkokoh posisi Indonesia sebagai referensi global dalam kerukunan umat beragama.
Sejak diluncurkan pada 2004, Dialog Lintas Agama telah menjadi bagian dari diplomasi soft power Indonesia, dengan melibatkan 34 negara sebagai mitra. Dalam edisi kali ini, delegasi yang hadir mencakup perwakilan pemerintah, tokoh lintas agama, akademisi, organisasi pemikir (think tank), serta pemuda dan perempuan yang peduli pada isu kerukunan dan perdamaian.
Sesi Utama dan Agenda Dialog, Dialog ini akan mencakup dua sesi pleno utama dengan topik “Religious Tolerance in Public Speech” dan “The Importance of Churches and Religious Communities in the Preservation of Cultural Heritage.” Acara ini juga menghadirkan pejabat tinggi Serbia, termasuk Prof. Porirje, yang akan berbagi pandangan tentang pentingnya kerja sama lintas agama dalam membangun perdamaian global.
Selain diskusi, peserta juga dijadwalkan mengunjungi sejumlah situs bersejarah, seperti Church of Saint Sava, Museum of Yugoslavia, dan Universitas Beograd, yang merepresentasikan warisan budaya Serbia.
Komitmen untuk Perdamaian Dunia, Dialog Lintas Agama ke-5 ini bukan sekadar forum diskusi, tetapi juga merupakan upaya nyata dalam mendorong kerja sama bilateral yang mendukung moderasi beragama, pelestarian budaya, dan perdamaian dunia. Indonesia, melalui pesan *rahmatan lil alamin*, kembali menunjukkan dedikasinya untuk menyebarkan nilai-nilai perdamaian dan toleransi lintas budaya.
Kegiatan ini menjadi bukti bahwa kerja sama lintas agama mampu menjembatani perbedaan dan menciptakan harmoni global yang lebih baik.