Gunung Hejo Panen Harapan, Indonesia Siap Mandiri Pangan

Jurnalis: Deni Aping
Kabar Baru, Purwakarta – Panen raya Hortikultura Agroforestri di Desa Gunung Hejo, Kecamatan Darangdan, Purwakarta, Sabtu (5/7), menjadi bukti keberhasilan kolaborasi lintas sektor dalam memperkuat ketahanan pangan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Kegiatan yang digagas Yayasan Persada Akmil 92 ini dihadiri KSAD Jenderal TNI Maruli Simanjuntak, Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi, Bupati Purwakarta Saepul Bahri Binzein, Kasdam III/Siliwangi, Dirjen Sayur dan Tanaman Obat Kementan, Dirut PT Pupuk Indonesia, serta Ketua Yayasan Persada Akmil 92.
KSAD Jenderal TNI Maruli menyampaikan, program Agroforestri merupakan bagian dari upaya strategis menciptakan ketahanan pangan nasional dan membuka lapangan kerja baru.
“Dengan kolaborasi PTPN, PT Pupuk Indonesia, serta dukungan Pemprov Jabar melalui PKS pembangunan infrastruktur, program ini mampu mendorong ekonomi masyarakat desa,” ujarnya.
Sebanyak 5.000 keluarga telah terlibat, dengan target satu hektare per keluarga. Integrasi pertanian dan peternakan di pekarangan warga menjadi kunci keberhasilan. Ke depan, program ini akan dikembangkan di Purwakarta, Cianjur, Pangalengan, Pangandaran, dan Garut, masing-masing seluas 200 hektare.
Gubernur Dedi Mulyadi mengapresiasi program ini dan mengajak generasi muda kembali mencintai sektor pertanian.
“Pertanian bukan sektor marjinal. Jika dikelola modern, bisa menghasilkan pendapatan besar,” tegasnya.
Ia juga menekankan pentingnya sinergi Babinsa, Pemprov, dan Pemkab dalam pengembangan kawasan pertanian terpadu.
Sementara itu, Bupati Purwakarta Saepul Bahri Binzein menyebut panen raya ini sebagai tonggak penting menuju ketahanan pangan dan penguatan sektor agrowisata di wilayahnya.
“Target kami, minimal tiga hektare per desa untuk pengembangan program serupa. Purwakarta akan jadi pusat pertanian terpadu yang menginspirasi,” kata Om Zein.
Program ini diharapkan menjadi model nasional pengembangan pertanian berkelanjutan dan pemberdayaan masyarakat desa. (*)