Berita

 Network

 Partner

Follow Kabarbaru

Get it on Google play store
Download on the Apple app store

Geneologi Sepak Bola Wanita Indonesia yang Tak Banyak Orang Ketahui 

Penulis: Annas Eka Wardhana (Wakil Ketua Rayon PMII Komisariat UNJ)..

Jurnalis:

KABARBARU, ARTIKEL– Sepak bola telah dianggap sebagai identitas yang tak dapat dipisahkan dari masyarakat Indonesia. Sepak bola bukan hanya sebagai cabang olahraga yang dikhususkan kepada kaum pria saja. Kini olahraga si kulit bundar tersebut telah mempunyai arti khusus bagi para kaum hawa.

Tapi, sekiranya kita pun perlu mengetahui kapan sepak bola wanita di Indonesia pertama kali muncul dan dapat berkembang seperti sekarang ini.

Semua berawal di tahun 1950, saat itu masyarakat dihebohkan oleh sebuah kabar terkait Rita Zahara seorang artis ternama di masa itu turun ke lapangan untuk bermain sepak bola bersama para pria. Sontak dengan adanya kejadian ini masyarakat mulai menilai jika sepak bola tak hanya dimainkan oleh laki-laki saja, melainkan para wanita pun bisa terlibat untuk bermain didalamnya.

Barulah di tahun 1969, sepak bola wanita mulai mendapat perhatian khusus. Diawali dengan terbentuknya kesebelasan sepak bola wanita pertama di Indonesia yaitu bernama Putri Priangan. Dengan muncul tim sepak bola wanita pertama ini, membuat PSSI untuk menganjurkan setiap daerahnya membentuk tim sepak bola wanita dan mewakili Indonesia bertanding di Malaysia melawan tim sepak bola wanita Penang Malaysia.

Setelah diterimanya tim sepak bola wanita Indonesia sebagai anggota ALFC (Asian Ladies Football Confederation) dan keikutsertaan dalam Turnamen Asian Cup ke-3 di Taipei pada tahun 1977 telah membuka mata dunia dan menjadikan sepak bola wanita Indonesia telah dikenal di dunia, khususnya di kawasan Asia. Hingga di tahun 1978 Galantina (Liga Sepak Bola Wanita) hadir pertama kalinya dalam sepanjang sejarah persepakbolaan di Indonesia.

Kemunculan Galantina tak terlepas dari peran Dewi Wibowo. Ia ditunjuk sebagai ketua Komisi Galantina PSSI yang terjun ke dunia sepak bola sejak tahun 1964. Dewi Wibowo juga merupakan pelopor berdirinya tim sepak bola wanita Indonesia pertama, yakni Buana Putri. Dengan demikian, kehadiran Galantina telah membawa angin segar untuk persepakbolaan wanita Indonesia di masa itu.

Sayang, di masa pandemi seperti sekarang ini liga sepak bola wanita Indonesia tidak berjalan. Federasi sepak bola Indonesia, PSSI menyatakan jika alasan tidak bergulirnya Liga 1 Putri karena tidak mau membebani klub Liga 1. Pandemi memang sangat berdampak kepada sejumlah klub sepak bola di tanah air, bahkan di Eropa sekalipun. Hal ini berimbas kepada pemasukan klub yang sangat menurun, bahkan mendekati kata bangkrut. Hal itu juga tertuang pada laman resmi bola.kompas.com dalam artikel yang berjudul “PSSI Ungkap Alasan Liga 1 2021 Tak Bergulir” untuk meringankan beban klub, Liga 1 putri pun untuk sementara tidak diadakan. Semoga di tahun berikutnya Liga 1 putri dapat kembali bergulir untuk mengembalikan semangat dan marwah sepak bola wanita di Indonesia.

 

  • Sumber:
  • Bola.kompas.com. “PSSI Ungkap Alasan Liga 1 Putri 2021 Tak Bergulir”. (Diperoleh, pada 12/11/2021)
  • https://bola.kompas.com/read/2021/06/02/19500098/pssi-ungkap-alasan-liga-1-putri-2021-tak-bergulir
  • Yunisal, Papat. “Peranan Galanita Sebagai Organisasi Sepakbola Wanita Dalam Mengembangkan Sepakbola Wanita di Indonesia 1978-1993”. Jurnal Olahraga, No 2, 2019.

Kabarbaru Network

https://beritabaru.co/

About Our Kabarbaru.co

Kabarbaru.co menyajikan berita aktual dan inspiratif dari sudut pandang berbaik sangka serta terverifikasi dari sumber yang tepat.

Follow Kabarbaru

Get it on Google play store
Download on the Apple app store