Berita

 Network

 Partner

Follow Kabarbaru

Get it on Google play store
Download on the Apple app store

Dukung Smart City, MSM Parking Target Kendalikan 50 Ribu Slot Parkir di Indonesia

Parkir, Masalah Klasik Kota Modern
Parkir, Masalah Klasik Kota Modern.

Jurnalis:

Di tengah pertumbuhan kendaraan bermotor yang pesat, kota-kota besar di Indonesia menghadapi problem klasik: parkir liar, pungutan manual, dan kebocoran retribusi daerah.

Data Ombudsman menyebut potensi kebocoran Pendapatan Asli Daerah (PAD) dari sektor parkir bisa mencapai 40–60 persen. Surabaya, misalnya, mencatat realisasi PAD parkir sekitar Rp 26 miliar, padahal potensi riilnya menembus Rp 70 miliar lebih. Kondisi serupa terjadi di Bandung, Medan, hingga Jakarta.

Jasa Pembuatan Buku

Di banyak titik strategis, lahan parkir dikuasai juru parkir liar tanpa regulasi yang jelas. Uang yang seharusnya masuk ke kas daerah justru “hilang di jalan”.

“Parkir itu urat nadi kota, tapi selama ini diperlakukan seadanya. Padahal kalau dikelola modern, dampaknya luar biasa,” ujar Yoel Liem Yusnarto, pendiri sekaligus pemilik MSM Parking Group.

MSM Parking, Dari Bandung ke Nasional

Didirikan di Bandung pada 2012, MSM Parking berawal dari penyedia palang parkir otomatis untuk pusat perbelanjaan dan kawasan perumahan. Kini, perusahaan ini berkembang menjadi salah satu pemain nasional yang menawarkan solusi parkir modern, transparan, dan berbasis digital.

Bisnisnya ditopang empat unit utama:

  • MSM SmartTech: produsen dan distributor palang parkir dan sistem parkir digital terbaik (M-Gate), sensor, dan kamera ANPR.

  • MSM Mobility: operasional parkir on-street, off-street, serta valet digital DRAVO.

  • MSM Digital: software integrasi seperti TixBooth dan KelolaWisata.

  • MSM Infrastructure: manufaktur dan riset pengembangan teknologi parkir.

“Filosofi kami sederhana: dari parkir manual ke digital, dari kebocoran ke transparansi. Semua pihak diuntungkan—Pemda, masyarakat, dan dunia usaha,” kata Yopi, Direktur Utama MSM Parking.

Target 50 Ribu Slot Parkir Nasional

Ambisi MSM cukup besar. Dalam roadmap 2025–2027, perusahaan menargetkan penguasaan 50.000 slot parkir di seluruh Indonesia.

Model kerja sama dilakukan melalui skema Public-Private Partnership (PKS) bersama pemerintah daerah, dengan pola bagi hasil berbasis Net Profit Sharing (NPS). Sistem ini memberi jaminan setoran transparan dan menguntungkan kedua belah pihak.

Kota-kota padat seperti Jakarta, Bandung, Surabaya, Semarang, Batam, dan Medan masuk radar ekspansi MSM. Dalam jangka panjang, perusahaan juga menyiapkan rencana ekspansi ke negara tetangga di Asia Tenggara.

Teknologi Sebagai Ujung Tombak

Keunggulan MSM Parking ada pada integrasi hardware lokal dengan software modern:

  • Barrier Gate M-Gate Bandung: palang otomatis produksi lokal.

  • Sistem Tap & Go: pembayaran dengan e-money (Mandiri, BCA, BNI, BRI) dan QRIS all payment.

  • Dashboard SaaS: laporan real-time berbasis cloud untuk monitoring PAD.

  • AI & ANPR: kamera pengenal plat nomor untuk mencegah kecurangan.

  • IoT Sensor On-Street: mendeteksi kendaraan parkir secara otomatis.

  • DRAVO Valet Digital: layanan valet cashless berbasis QR code.

“Kami bukan sekadar menjual palang, tapi membangun ekosistem parkir cerdas. Dari masuk, bayar, sampai laporan ke Pemda—semuanya terintegrasi digital,” jelas Theo, Kepala Cabang MSM.

Dampak Ekonomi dan Sosial

Transformasi parkir yang dilakukan MSM memberikan manfaat nyata:

  • Untuk Pemda: PAD meningkat, laporan transparan, dan pungli ditekan.

  • Untuk masyarakat: parkir lebih aman, cashless, dan tertib.

  • Untuk tenaga kerja: juru parkir liar bisa bertransformasi menjadi tenaga resmi bergaji tetap dengan jaminan sosial.

  • Untuk dunia usaha: mall, rumah sakit, pasar, dan pelabuhan lebih tertib serta ramah pelanggan.

Pakar transportasi ITB, Dr. Rakhmat F., menilai model MSM selaras dengan visi Smart City.

“Parkir adalah bagian integral transportasi. Kalau dikelola modern, dampaknya besar: lalu lintas lancar, PAD naik, pungli hilang.”

Tantangan dan Resistensi

Meski potensinya besar, implementasi parkir modern tak lepas dari hambatan:

  1. Kewenangan institusional – sebagian aparat masih melihat pengelolaan parkir sebagai “lahan basah”.

  2. Penolakan juru parkir liar – tidak semua mau diatur atau beralih ke sistem resmi.

  3. Adaptasi masyarakat – masih ada resistensi terhadap pembayaran cashless.

MSM mengantisipasi dengan pendekatan sosial, pelatihan, hingga CSR. Selain itu, sinergi dengan aparat keamanan dan pemerintah daerah terus diperkuat untuk menjaga keberlanjutan sistem.

Parkir Sebagai Aset Nasional

Potensi PAD dari sektor parkir di Indonesia diperkirakan mencapai Rp 18–20 triliun per tahun, namun baru sebagian kecil yang tergarap. Mayoritas masih hilang karena sistem manual, pungli, dan lemahnya pengawasan.

Dengan digitalisasi, transparansi, dan model bisnis modern, sektor parkir bisa menjadi salah satu tulang punggung PAD daerah. MSM menempatkan dirinya sebagai pionir di bidang ini, dengan visi menjadikan parkir sebagai aset strategis nasional.

Kesimpulan

Parkir bukan lagi sekadar soal lahan untuk kendaraan, melainkan cerminan tata kota, sumber PAD, dan wajah pelayanan publik.

MSM Parking menunjukkan bahwa transformasi digital mampu mengubah parkir dari sektor abu-abu menjadi industri modern yang mendukung program Smart City dan cashless society.

“Visi kami adalah membuat parkir Indonesia naik kelas. Dari liar menjadi cerdas, dari bocor menjadi transparan,” tegas Yoel Liem Yusnarto.

Dengan target 50 ribu slot parkir dalam tiga tahun ke depan, MSM Parking bersiap menjadi penggerak utama revolusi parkir nasional.

Kabarbaru Network

https://beritabaru.co/

About Our Kabarbaru.co

Kabarbaru.co menyajikan berita aktual dan inspiratif dari sudut pandang berbaik sangka serta terverifikasi dari sumber yang tepat.

Follow Kabarbaru

Get it on Google play store
Download on the Apple app store