Berbeda Dengan Guru Besar Ribuan Mahasiswa Dukung Pemilu Damai 2024

Jurnalis: Nurhaliza Ramadhani
Kabar Baru, Jakarta – Ditengah gencarnya isu pemakzulan terhadap Presiden Jokowi, mahasiswa dari berbagai kampus berkumpul di depan Patung Kuda Jakarta, untuk menyuarakan penolakan terhadap sikap dan pernyataan dalam deklarasi yang dilakukan oleh sejumlah oknum guru besar yang mengatasnamakan civitas akademika dari sejumlah universitas di Indonesia.
Dengan jumlah massa lebih dari 1000 orang, mereka merupakan potret persatuan dan kekompakan serta menggambarkan sikap saling toleransi tanpa memandang asal-usul kampus atau latar belakang status sosial maupun suku dan agama sebagai bentuk solidaritas dalam menyuarakan aspirasinya.
Aksi unjuk rasa yang dilakukan oleh Aliansi Mahasiswa Seluruh Indonesia ini juga sebagai upaya untuk mendorong terwujudnya Pemilu yang damai dan demokratis di Indonesia sekaligus gerakan perlawanan terhadap oknum-oknum yang mencederai nama baik perguruan tinggi dan segala bentuk tindakan yang dapat mengganggu proses pesta demokrasi.
Serta upaya pemakzulan yang dilakukan oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab untuk menciptakan keresahan dan kekacauan yang berpotensi memicu konflik serta berdampak terhadap keamanan dan ketertiban pada masyarakat luas.
Dalam suasana yang dipenuhi semangat dan kebersamaan, massa aksi dari Aliansi Mahasiswa Seluruh Indonesia memadati lokasi dengan membawa spanduk, poster, dan meneriakkan yel-yel sebagai gerakan perlawanan terhadap pihak yang ingin mengganggu proses pesta demokrasi.
Mereka mengecam para oknum yang mencederai nama baik perguruan tinggi dan segala bentuk tindakan yang dapat mengganggu proses pesta demokrasi yang sedang bergulir serta upaya pemakzulan yang dilakukan pihak-pihak tertentu sehingga berpotensi mengganggu stabilitas bangsa dan negara.
“Massa aksi dari Aliansi Mahasiswa Seluruh Indonesia mengajak masyarakat luas untuk mewaspadai isu terkait pemakzulan Presiden Jokowi. Patut diduga bahwa ada gerakan liar yang didesain sebagai upaya politis untuk mendelegitimasi pemerintahan yang sah saat ini dan memecah belah bangsa serta merusak pesta demokrasi yang sedang berlangsung. Seluruh elemen bangsa harus bersatu dan bersama—sama untuk melindungi negara ini dari kepentingan politik yang sempit.” tutur Syafriadi selaku Koordinator aksi.
Koordinator aksi, Syafriadi, mengambil peran penting dalam memimpin para peserta aksi.
Dalam orasinya menegaskan, Demi tegaknya prinsip demokrasi dan keadilan di negeri ini, mereka sebagai mahasiswa dan pemuda Indonesia, hari ini berkumpul dengan satu tujuan yang mulia yaitu menjaga dan mempertahankan kesatuan, persatuan dan keutuhan bangsa dan negara.
“Kehadiran kami di sini juga bertujuan untuk mengajak seluruh elemen bangsa dan negara menciptakan dan mewujudkan Pemilu yang damai dan demokratis, tidak ada maksud tertentu melainkan untuk menyuarakan aspirasi kami sebagai bagian dari bangsa ini,” imbuhnya.
“Aksi unjuk rasa ini juga sebagai bentuk nyata wujud kepedulian dan tanggung jawab kami sebagai warga negara Indonesia. Melalui aksi ini, kami berharap agar aspirasi yang telah disampaikan didengar oleh pemerintah dan seluruh masyarkat Indonesia. Kami mengajak semua pihak untuk terus tetap menjaga kondusifitas, keamanan dan ketertiban di tengah-tengah masyarakat demi terwujudnya Pemilu yang damai, jujur dan adil.” Ujar Lingga Nasution Koordinator lapangan.
Sebagai warga negara Indonesia, sudah sepatutnya kita harus mengimbangi kepentingan politik dengan kepentingan bersama yang bertujuan untuk menjaga kedamaian selama proses Pemilu maupun pasca pemilu.
Harapan terbesar adalah agar seluruh rakyat Indonesia dapat menyatukan tekad dalam menghadapi perbedaan pandangan politik, menjunjung tinggi nilai-nilai demokrasi, dan bersama- sama menjaga perdamaian untuk kemajuan bangsa, sehingga terwujudlah capaian Indonesia Emas 2045.
Mari kita jaga bersama keamanan, kenyamanan dan kesuksesan pesta demokrasi Pemilu 2024.
“Tunjukkan kepada dunia arti dari semboyan Bhineka Tunggal Ika bahwa Indonesia adalah bangsa yang demokratis dan menjunjung tinggi persatuan dan kesatuan meski berbeda dalam pandangan dan pilihan politiknya,” pungkasnya.