ASEAN 2025: Dialog Malindo CentennialZ dan Tiga Instansi di Malaysia

Jurnalis: Hanum Aprilia
Kabarbaru, Malaysia – Dalam rangkaian program Southeast Asia Future Leaders 2024, CentennialZ memperkuat sinergitas lintas negara melalui dialog strategis bersama beberapa instansi di Malaysia seperti Universiti Utara Malaysia (UUM), Education Malaysia Global Services (EMGS), dan Majlis Belia Malaysia (MBM).
Acara yang berlangsung di ketiga instansi tersebut membahas peluang kerja sama pendidikan, pemberdayaan pemuda, dan kolaborasi lintas budaya untuk menghadapi tantangan global.
Diskusi yang berlangsung di berbagai forum mencerminkan pentingnya sinergi regional untuk menghadapi tantangan global, terutama dalam konteks pendidikan dan pemberdayaan pemuda yang semakin kompleks.
Data menunjukkan bahwa jumlah mahasiswa Indonesia di Malaysia terus meningkat, yang mencapai lebih dari 15.000 orang pada tahun 2023. Angka ini menegaskan ketertarikan yang kuat terhadap sistem pendidikan Malaysia yang berbasis riset dan keberagaman.
Dalam konteks ini, Donan Abbad Abdullah, Chairman CentennialZ, menekankan bahwa pertukaran mahasiswa semacam ini memperkaya perspektif dan memperkuat koneksi lintas budaya yang sangat diperlukan untuk membangun komunitas ASEAN yang lebih inklusif.
Dalam dialog di Education Malaysia Global Services, Tuan Megat Mohd Samsul Megat Ismail, Senior Regional Manager EMGS, menyampaikan komitmen Malaysia untuk menciptakan ruang kolaborasi lintas negara yang mendukung pendidikan inklusif.
Menurutnya, kolaborasi ini penting untuk memastikan bahwa setiap individu, terutama pemuda, memiliki akses yang setara terhadap pendidikan yang berkualitas tinggi.
Hal ini sejalan dengan tujuan bersama CentennialZ untuk memperkuat solidaritas melalui pendidikan yang berbasis kolaborasi internasional.
Sementara dalam diskusi di Majlis Belia Malaysia, Presiden MBM, Izzat Afifi Abdul Hamid, menegaskan peran sentral pemuda dalam membangun kerjasama dan solidaritas regional.
Menurut Izzat, generasi muda memiliki potensi besar untuk memperkuat hubungan serumpun melalui kolaborasi yang berkelanjutan, yang pada gilirannya akan memperkuat jati diri ASEAN sebagai kawasan yang bersatu dan harmonis.
YBrs. Prof. Dr. Ahmad Martadha Mohamed, Deputy Vice-Chancellor UUM, menekankan bahwa kolaborasi lintas negara ini memberikan peluang luar biasa untuk menciptakan pemimpin masa depan yang inovatif dan sadar akan tanggung jawab global.
Pendidikan menjadi fondasi yang kokoh untuk memperkuat solidaritas ASEAN yang mendukung transformasi menuju masyarakat yang lebih berdaya dan adaptif terhadap perubahan global.
Abdis Salam, Koordinator Presidium Ikatan Alumni Pelajar Indonesia se-Malaysia, menambahkan bahwa pelajar Indonesia di Malaysia tidak hanya memperoleh pendidikan berkualitas tinggi tetapi juga membangun konektivitas yang kuat untuk mendukung transformasi ASEAN.
Abdis menyoroti bahwa kolaborasi ini memberikan ruang bagi pemuda untuk berperan aktif dalam memperjuangkan isu-isu yang berdampak pada masa depan regional.
Agus Firmansyah, The Best Delegation, menyampaikan bahwa diskusi ini sangat bermanfaat dalam memperkuat kolaborasi lintas negara dan membangun jaringan yang luas di tingkat regional.
Hal ini selaras dengan visi CentennialZ untuk menciptakan platform yang memperkuat jaringan kerja sama antarnegara yang berdampak positif pada pembangunan jangka panjang di ASEAN.
Khrisna Alzura Santoso, Project Manager CentennialZ, mengedepankan isu pendidikan sebagai urgensi kedua negara, menyoroti pentingnya kolaborasi yang mendukung penguatan kapasitas generasi muda dalam menghadapi perubahan global.
Dengan demikian, diskusi ini memperkuat gagasan bahwa pendidikan bukan hanya tentang penguasaan ilmu, tetapi juga pengembangan karakter, keterampilan, dan kapasitas kepemimpinan pemuda.
Luthfi Ridzki Fakhrian, CEO CentennialZ of Society juga menegaskan bahwa kolaborasi ini membuka jalan bagi pertukaran ide inovatif yang dapat memperkuat peran generasi muda di kawasan ASEAN.
“Kami percaya bahwa kerja sama antara CentennialZ dengan UUM, EMGS, dan MBM akan membawa dampak positif yang berkelanjutan,” ujar Luthfi. Ia menambahkan bahwa kolaborasi seperti ini akan memperkuat identitas ASEAN sebagai kawasan yang berdaya saing dan bersatu.
Donan Abbad Abdullah, Chairman CentennialZ, kembali menambahkan bahwa kemitraan ini merupakan langkah strategis menuju pencapaian visi Indonesia Emas 2045.
“Kolaborasi lintas negara seperti ini bukan hanya tentang pendidikan, tetapi juga memperkuat fondasi solidaritas dan inovasi yang menjadi modal penting bagi ASEAN untuk menghadapi masa depan,” katanya.
Melalui diskusi yang terstruktur ini, ketiga instansi berhasil menyepakati pentingnya saling memperluas peluang pendidikan dan pengembangan kapasitas generasi muda ASEAN untuk masa depan yang lebih cerah dan berkelanjutan