Fakultas Hukum UMM Dorong Profesionalisme UMKM Melalui Pendampingan SPP-IRT

Jurnalis: Bahiyyah Azzahra

Kabar Baru, Malang — Fakultas Hukum Universitas Muhammadiyah Malang melalui Laboratorium Hukum menyelenggarakan praktik lapangan perdana bagi mahasiswa dengan fokus pada pengurusan Sertifikat Produksi Pangan Industri Rumah Tangga (SPP-IRT). Kegiatan yang berlangsung pada Minggu, 9 November 2024, di Jalan Bylira, Tunggulwulung, memberikan pengalaman langsung bagi mahasiswa sekaligus membantu pelaku UMKM memahami pentingnya legalitas pangan sebagai dasar membangun usaha yang profesional, aman, dan berkelanjutan. Pendampingan ini juga menekankan bahwa pengelolaan usaha yang terstruktur dan sesuai regulasi menjadi fondasi penting untuk daya saing jangka panjang.

Dipandu oleh Aprilia Bhirini Slamet, S.H., M.H., lima mahasiswa Fakultas Hukum UMM : Permana Brahmana Putra, Faza Asriel Athallah, Muhammad Afif Wibowo, Muhammad Arya Fathan Maulana, dan Erik Erlangga mendampingi Bapak Rizal Ade Chandra, pemilik Basreng Ngemil Dulu. Usaha yang memproduksi camilan populer seperti keripik pisang, basreng, seblak kering, dan makaroni pedas ini mendapat bimbingan untuk memastikan produk memiliki legalitas, membangun kepercayaan konsumen, dan membuka peluang pasar lebih luas, termasuk melalui platform digital dan saluran distribusi modern. Pendampingan ini juga membantu Bapak Rizal memahami bagaimana prosedur hukum memengaruhi strategi pengembangan usaha, dari manajemen produksi hingga ekspansi pasar.

Mahasiswa menjelaskan proses pengurusan SPP-IRT secara terperinci mulai dari landasan hukum, kriteria UMKM yang dapat mengajukan izin, kategori pangan yang wajib bersertifikat, hingga prosedur pendaftaran melalui sistem Online Single Submission Risk-Based Approach (OSS-RBA). Mereka mendampingi Bapak Rizal menyiapkan dokumen, memotret fasilitas produksi, menyusun denah lokasi, serta memastikan seluruh proses produksi memenuhi standar kebersihan dan tata cara pengolahan pangan sesuai ketentuan pemerintah. Pendekatan yang detail ini membuat pelaku UMKM memahami setiap tahapan dengan jelas dan memastikan prosedur administrasi sesuai standar, sehingga risiko kesalahan dapat diminimalkan.

Selain teori, mahasiswa juga mempraktikkan langkah administratif secara langsung. Bapak Rizal dibimbing mengisi formulir, memeriksa kelengkapan dokumen, dan memahami alur verifikasi pemerintah. Bapak Rizal mengatakan “Setelah dijelaskan tahap demi tahap, saya lebih paham dokumen dan standar kebersihan yang harus dipenuhi. Kini saya yakin mengurus legalitas usaha sendiri dan lebih siap menghadapi pengembangan usaha ke depan.” Pendekatan langsung ini tidak hanya meningkatkan pengetahuan, tetapi juga menumbuhkan rasa percaya diri dan kesadaran akan pentingnya kepatuhan terhadap regulasi hukum serta standar pangan.

Sesi diskusi berlangsung interaktif. Bapak Rizal menyampaikan sejumlah kendala seperti belum memiliki Nomor Induk Berusaha dan pengalaman terbatas menggunakan sistem pendaftaran online. Tim mahasiswa memberikan panduan langkah demi langkah, mulai dari cara mengunggah dokumen hingga memastikan format sesuai standar. Pendekatan ini mempermudah proses pengurusan SPP-IRT dan mendorong pelaku UMKM lebih mandiri menghadapi prosedur administrasi pemerintah yang sebelumnya terasa kompleks dan membingungkan.

Kegiatan ini menegaskan peran strategis Fakultas Hukum UMM dalam memperkuat literasi hukum bagi UMKM sekaligus memberikan pengalaman praktik nyata bagi mahasiswa. Dengan menggabungkan teori dan praktik, peserta memahami urgensi legalitas pangan, prosedur pengurusan sertifikat, serta standar keamanan produksi. Lebih jauh, kegiatan ini mendorong tumbuhnya UMKM yang profesional, patuh regulasi, berdaya saing, dan berkontribusi pada keberlanjutan ekonomi lokal. Pendekatan ini juga menjadi model bagi UMKM lain yang ingin mengembangkan usaha secara aman, legal, dan terstruktur.

Melalui pendampingan ini, mahasiswa memperoleh pengalaman belajar langsung yang aplikatif, sementara pelaku UMKM mendapatkan panduan lengkap untuk mengembangkan usaha secara legal dan profesional. Sinergi antara akademisi dan pelaku usaha ini juga membantu meningkatkan kualitas produk, keamanan pangan, dan pelayanan kepada konsumen, sekaligus memperkuat posisi UMKM dalam pasar yang semakin kompetitif.