Pentas Kolosal Siap Meriahkan Malam Puncak Harlah Ke-66 PP Nasa Sumenep

Jurnalis: Rifan Anshory
Kabar Baru, Sumenep – Hari Lahir (Harlah) ke-66 Pondok Pesantren Nasy’atul Muta’allimin, Gapura, Sumenep, bakal diselenggarakan pada 17-18 Juni 2025.
Dalam rangka memeriahkan acara, persiapan tengah dimatangkan, diantaranya pentas kolosal, yang melibatkan siswa MI, MTs, MA, hingga mahasiswa.
Koordinator Keacaraan, Khairul Umam mengatakan, hingga kini pihaknya menggenjot latihan secara intensif, agar peserta yang akan tampil lebih maksimal.
“Pentas kolosal untuk putra dan putri terus kita matangkan persiapannya. Agar mereka bisa tampil spektakuler. Karena ini memang panggungnya mereka, para santri, untuk unjuk kebolehan penampilan-penampilan edukatif,” kata Umam, Kamis (12/6).
Umam menambahkan, rancangan konsep hingga latihan pentas kolosal sudah dimulai sejak 3 bulan lalu.
“Untuk saat ini, karena hari H sudah kian dekat, kita sudah di tahap gladi bersih. Ini kita lakukan setiap hari, baik untuk putra maupun putri secara bergiliran,” katanya.
Menurutnya, ragam pentas kolosal yang akan disajikan bersifat edukatif dan memuat makna harmoni manusia serta lingkungan, menyesuaikan dengan tema Harlah ke-66 Pondok Pesantren Nasy’atul Muta’allimin.
“Jadi kita merancang pentas kolosal ini lebih spektakuler. Nuansa spiritual, tradisi, kehidupan alam dan manusia kita hadirkan dengan aneka pentas, mulai dari puisi dramatikal, qari’ performatif dan sebagainya,” paparnya.
Berikut ini beberapa aksi spektakuler yang akan ditampilkan di Malam Puncak Harlah Ke-66 Pondok Pesantren Nasy’atul Muta’allimin Gapura:
Koreo Opening
Sesuai namanya, koreo opening menjadi pembuka dari berbagai jenis penampilan lain. Puluhan santri putri akan unjuk kebolehan gerakan-gerakan menarik secara berbarengan.
Tari Sintong
Tari tradisional khas daerah ini ditampilkan menggunakan properti dan alat musik tradisional. Tarian ini sarat dengan nilai sejarah dan budaya, serta diharapkan mampu membangkitkan semangat pelestarian tradisi lokal melalui gerakan yang anggun dan penuh makna.
Tak Dammong
Kesenian ini merupakan musik vokal tradisional yang hanya menggunakan suara mulut. Lirik-lirik yang dilantunkan berupa pujian kepada Tuhan. Kesenian ini telah dilestarikan sejak lama dan melibatkan semua kalangan, mulai dari anak-anak hingga guru mengaji. Kreativitas siswa dalam menciptakan ritme dan harmoni tanpa alat musik menjadikan tak demmung salah satu sajian yang unik dan menarik.
Qari’ Performatif
Kelompok qari’ membawakan lantunan ayat-ayat suci Al-Qur’an dengan suara merdu dan penghayatan mendalam. Penampilan ini menjadi bagian spiritual dari acara, menghadirkan ketenangan dan kesejukan jiwa bagi seluruh hadirin.
Teatrikal Puisi
Seni perpaduan antara drama dan puisi ini menjadi media penyampaian pesan moral dan nilai perjuangan yang kuat tentang tema besar Harlah Ke-66 yakni ‘Pesantren Kehidupan: Harmoni Manusia dan Lingkungan’.
Dengan penghayatan mendalam, para siswa nantinya menggambarkan semangat dan nilai-nilai luhur yang sejalan dengan visi dan misi Pondok Pesantren Nasy’atul Muta’allimin.
Drumband Putra Nasa
Salah satu penampilan yang paling dinanti adalah dari tim drumband Putra Nasa. Mereka menyusun sendiri aransemen lagu dan formasi panggung secara mandiri. Penampilan energik dan formasi yang menarik akan menjadi sorotan utama dalam malam puncak perayaan.
Paduan Suara
Santri putri yang memiliki bakat di bidang tarik suara telah disiapkan untuk membawakan mars Nasy’atul Muta’allimin. Menariknya, mereka akan tampil dua kali di penghujung acara dengan membawakan lagu KH Zubairi Mz.
Puisi dengan Iring-iringan Foto Muassis
Sebagai bentuk syukur dan hormat kepada para pendiri, puluhan santri akan membacakan puisi tentang kiprah besar para pendiri dalam mencetak generasi unggul. Hingga saat usia 66 tahun, lembaga pendidikan ini masih berdiri tegak di tengah gempuran dinamika kehidupan.
Tari dan Drama TK
Aksi lucu nan menggemaskan dari anak-anak TK NASA akan turut menghibur. Mereka yang telah dilatih maksimal akan membawakan pesan-pesan mendalam tentang lingkungan.