Wakil Ketua SEMA FITK UIN Jakarta Soroti Dampak Efisiensi Anggaran Terhadap Kenaikan UKT dan Pemotongan Beasiswa

Jurnalis: Bahiyyah Azzahra
Kabar Baru, Jakarta, 13 Februari 2025 – Wakil Ketua Senat Mahasiswa Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (SEMA FITK) UIN Jakarta, Muhammad Riyadh Fadild, menyampaikan keprihatinannya terkait kebijakan efisiensi anggaran yang berpotensi menyebabkan kenaikan Uang Kuliah Tunggal (UKT) dan pemotongan program beasiswa.
Dalam pernyataannya, Riyadh menegaskan bahwa langkah efisiensi anggaran yang diambil pemerintah, meskipun bertujuan untuk penghematan, dapat berdampak signifikan pada akses pendidikan tinggi bagi mahasiswa dari keluarga kurang mampu. Ia menyoroti bahwa kenaikan UKT dan pengurangan beasiswa berisiko memperlebar kesenjangan sosial dan ekonomi di kalangan mahasiswa.
“Kebijakan efisiensi anggaran yang berujung pada kenaikan UKT dan pemotongan beasiswa tidak hanya membebani mahasiswa, tetapi juga mengancam prinsip keadilan dalam akses pendidikan. Hal ini berpotensi memperdalam jurang ketidaksetaraan antara mahasiswa yang mampu secara finansial dan yang tidak,” ujar Riyadh.
Riyadh juga menyoroti pembatalan program Beasiswa Ministerial Tahun 2025 oleh Kementerian Keuangan sebagai bagian dari langkah efisiensi anggaran negara. Menurutnya, keputusan ini menjadi preseden yang mengkhawatirkan bagi keberlanjutan program beasiswa lainnya.
“Pembatalan beasiswa oleh Kementerian Keuangan menunjukkan bahwa efisiensi anggaran berdampak langsung pada kesempatan mahasiswa untuk mengakses pendidikan berkualitas. Ini adalah sinyal yang mengkhawatirkan bagi masa depan pendidikan tinggi di Indonesia,” tambahnya.
Sebagai mahasiswa, Riyadh mendesak pemerintah untuk mempertimbangkan kembali kebijakan efisiensi anggaran yang berdampak pada sektor pendidikan. Ia menekankan pentingnya dialog antara pemerintah, institusi pendidikan, dan perwakilan mahasiswa untuk mencari solusi yang tidak mengorbankan akses dan kualitas pendidikan.
“Kami berharap pemerintah dapat membuka ruang dialog dengan berbagai pemangku kepentingan untuk memastikan bahwa kebijakan yang diambil tidak merugikan mahasiswa, terutama mereka yang berasal dari keluarga kurang mampu. Pendidikan adalah investasi jangka panjang bagi kemajuan bangsa, dan akses terhadapnya harus dijaga,” pungkas Riyadh.
SEMA FITK UIN Jakarta berkomitmen untuk terus mengawal isu-isu pendidikan dan memperjuangkan hak-hak mahasiswa dalam mendapatkan akses pendidikan yang adil dan berkualitas.