Ramai Soal Kriteria Capres PDIP, Pengamat: Puan Paling Potensial

Jurnalis: Haidar Ali
KABARBARU, JAKARTA – Desas desus pemilihan presiden (pilpres) telah ramai dibicarakan, hal ini menandakan bangsa Indonesia akan kembali menggelar hajatan lima tahunan tersebut. Tak lupa, nama capres PDIP sebagai partai pemenang pemilu 2019 sangat ditunggu-tunggu.
Beberapa nama tokoh masuk dalam kategori atau kriteria pengganti presiden Joko Widodo yang pada tahun 2024 akan purna jabatan. Tokoh yang digadang-gadang akan dicalonkan sebagai capres PDIP menurut banyak pengamat yakni antara Ketua DPR RI Puan Maharani dan Gubernur Jawa tengah Ganjar Pranowo.
Direktur Eksekutif Kajian Politik Nasional (KPN) Adib Miftahul menilai Ketua DPR RI Puan Maharani akan menjadi oasis di antara calon presiden potensial.
Pasalnya, menurut Adib Miftahul, Puan Maharani adalah satu-satunya tokoh perempuan yang berani mendeklarasikan diri dan didukung secara militan.
“Apalagi dia adalah seorang elite di partai pemenang pemilu, yakni PDIP,” ujar Adib Miftahul, (05/03/22).
Adib Miftahul menilai, representasi keberhasilan Pemerintah Presiden Joko Widodo (Jokowi) juga akan berkumpul untuk PDIP dan Puan Maharani.
“Oleh karena itu, keberhasilan Jokowi hari ini bisa dikapitalisasi oleh Puan melalui kader militan PDIP,” jelas Adib Miftahul.
Menurut Adib Miftahul, bahwa Puan Maharani memiliki pendukung dari dalam internal partai dengan struktur militan partai.
“Para pendukungnya ini siap bergerak untuk menaikkan nama Puan. Tapi jangan lupa, Puan itu tetap punya kelemahan,” ungkap Adib Miftahul.
Kendati demikian, Adib juga menjelaskan kelemahan Puan yang harus segera dibenahi jika puan ingin maju capres 2024 mendatang.
Menurut Adib, sosok Puan Maharani lemah dalam hal-hal merakyat dan memiliki sikap elitis sebagai calon presiden.
“Saya kira itulah pekerjaan rumah untuk Puan dan harus diselesaikan ke depannya,” beber Adib Miftahul.
Pasalnya, Adib Miftahul menilai, Presiden Jokowi terpilih 2 kali lantaran memiliki tipe merakyat dan egaliter.
“Ketika Puan bisa menjadi antitesis bagi dirinya sendiri, saya kira ini akan menarik untuk menaikkan elektabilitas dia sebelum Pilpres 2024,” pungkasnya.