PPK Guluk-Guluk Himbau Penyelenggara Tak Lakukan Ini di Medsos

Jurnalis: Mohammad Fairus

Kabar Baru, Sumenep – Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) Guluk-Guluk, Kabupaten Sumenep, menghimbau penyelenggara pemilu untuk berhati-hati dalam bersikap terutama di medsos, menjelang Pemilu 2024. Rabu, (18/10).

Anggota PPK Guluk-Guluk, Divisi Hukum dan Pengawasan Hamsun SE, mewanti-wanti kepada seluruh PPK dan PPS untuk tidak sembarang memberikan komentar/tanggapan di media sosial.

Dirinya mengungkap bahwa, sebagai penyelenggara pihaknya memikul tanggungjawab untuk menjaga netralitas dan tidak berpihak pada calon dari partai politik apapun.

”Dalam era digital seperti sekarang ini, media sosial menjadi salah satu platform yang sering digunakan untuk menyampaikan pendapat dan berinteraksi dengan masyarakat,” ungkapnya.

Lebih lanjut, Hamsun menekankan, bahwa apapun komentar penyelanggara di medsos, agar tidak menjadikan penilaian buruk masyarakat yang dapat meragukan netralitas penyelenggara.

”Saya tekankan pentingnya berhati-hati dalam menyampaikan pendapat atau memberikan komentar yang dapat meragukan netralitas penyelenggara,” ingatnya.

Mantan aktivis HMI tersebut menambahkan, sebagai penyelenggara, pihaknya harus menjaga integritas dan netralitas. ”Jangan sampai status atau komentar yang kita buat di media sosial membuat orang lain meragukan netralitas kita sebagai penyelenggara pemilihan umum,” tegas Hamsun.

Terkait penggunaan media sosial, ia menyarankan agar penyelenggara baik di tingkat PPK maupun PPS lebih berhati-hati dalam menyampaikan pendapat pribadi dan menghindari konflik atau perdebatan yang dapat merugikan integritas penyelenggara.

Dengan menjaga integritas dan netralitas, Hamsun berharap pemilu di Sumenep khususnya di Kecamatan Guluk-Guluk dapat berjalan lancar, jujur, dan adil.

Di sisi lain, Ia pun mengajak seluruh penyelenggara untuk saling bekerja sama bahu membahu dalam menjalankan tugasnya sebagai penyelenggara pemilu, sehingga Pemilu kali ini berjalan dengan sukses.

”Dalam menghadapi era digital yang semakin maju, menjaga integritas dan netralitas dalam penggunaan media sosial menjadi tantangan yang perlu dihadapi oleh penyelenggara,” pungkasnya.