Pemerintah RI Kaji Ulang Harga Test PCR Khusus Semua Bandara di Indonesia

Jurnalis: Wafil M
KABARBARU, JAKARTA – Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes RI), dr Siti Nadia Tarmizi menuturkan bahwa saat ini pemerintah mengkaji harga tes swab Polymerase Chain Reaction (PCR) Covid-19.
Hal itu menanggapi pernyataan Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang meminta harga tes PCR diturunkan menjadi Rp 300.000. Dia memohon kepada masyarakat agar bersabar dan tidak berspekulasi jauh terkait harga tes PCR.
Menurut Nadia, Pemerintah RI tidak mungkin asal-asalan Al menetapkan kebijakan kepada masyarakat. Mereka sebagai memutuskan, pasti melalui berbagai kajian hingga rapat internal secara parallel.
“Saat ini harga PCR tengah dikaji bersamaan dengan Satgas Penanganan Covid-19, BNPB, Kementerian Perhubungan dan dilakukan konsultasi dengan berbagai pihak dengan organisasi profesi, pihak lab, distributor juga auditor pemerintah,” kata Nadia di Jakarta, Selasa (26/10/2021).
Selanjutnya, Nadia menjelaskan peninjauan ulang ini karena menanggapi kritikan masyarakat terhadap aturan wajib tes PCR 2×24 jam untuk penerbangan pesawat udara baik ke Pulau Jawa-Bali maupun di luar Jawa-Bali.
Presiden Jokowi meminta harga tes PCR dapat diturunkan menjadi Rp 300.000 dan berlaku selama 3×24 jam. Dengan instruksi khusus dari presiden tersebut, membuat semua pejabat pemerintah bekerja ekstra agar melakukan normalisasi harga tes PCR.
Oleh karena itu, Nadia menyatakan, nantinya ketika semua ada keputusan, Menteri Kesehatan (Menkes) beserta lembaga terkait akan menyampaikan hasilnya. Jadi masyarakat diminta bersabar menunggu hasil akhir keputusan.
“Sementara untuk variabel yang bisa ditekan dalam suatu tes PCR, misalnya, bahan baku yang bisa diproduksi di Tanah Air atau semuanya impor, hal itu juga tengah dikonsultasikan dan dibahas bersama terutama kepada para penyedia,” pungkas Nadia.
Sebagai informasi, kasus baru Covid-19 di Indonesia terus menurun dalam tiga hari terakhir. Pada Selasa (26/10/2021), Satuan Tugas Penanganan Covid-19 mencatat penambahan kasus baru 460 orang.
Dengan tambahan kasus baru itu, maka secara kumulatif total kasus Covid-19 di Indonesia mencapai 4.240.479. Sementara, Minggu (24/10/2021), Satgas Penanganan Covid-19 melaporkan 623 penambahan kasus baru.
Sehari sebelumnya yaitu Sabtu (23/10/2021), laporan Satgas menunjukkan penambahan 802 kasus baru Covid-19. Hal ini berarti ada penurunan penambahan kasus baru dalam tiga hari terakhir di Indonesia.
Selain itu, Satgas mencatat penurunan jumlah kasus aktif sebesar 806, sehingga total menjadi 13.554 kasus. Pada hari yang sama, dari target 208.265.720 orang yang menjadi sasaran vaksinasi, sebanyak 68.264.009 orang atau setara 32,78 persen telah mendapatkan suntikan dosis kedua.
Kemudian, masyarakat yang sudah mendapatkan suntikan vaksin dosis pertama mencapai 113.424.379 orang atau 54,46 persen dari target sasaran yang ditetapkan.