Pemerintah Diminta Serius Tangani Pendidikan Nonformal, Begini Kata Doktor Muda dari Lombok
Jurnalis: Ramdani
Kabar Baru, Jakarta – Pemerintah didesak untuk memberikan perhatian lebih terhadap pendidikan nonformal yang selama ini menjadi solusi alternatif bagi masyarakat yang kesulitan mengakses pendidikan formal. Desakan ini mencuat dalam berbagai diskusi publik, termasuk yang digelar di Auditorium Prof. Suwito, Sekolah Pascasarjana UIN Jakarta, yang dihadiri para akademisi dan praktisi pendidikan.
Pendidikan nonformal, seperti homeschooling dan program pembelajaran berbasis komunitas, memainkan peran penting dalam menjangkau kelompok masyarakat yang tidak dapat mengikuti pendidikan formal. Salah satu contoh keberhasilan pendidikan nonformal adalah PKBM Bani Hasim di Lombok Tengah, yang sukses mengintegrasikan nilai-nilai keislaman dengan kurikulum nasional. Namun, tantangan seperti keterbatasan anggaran, minimnya regulasi pendukung, dan kurangnya pengakuan formal sering kali menghambat pengembangan lembaga semacam ini.
“Kita tidak bisa hanya fokus pada pendidikan formal. Pendidikan nonformal adalah bagian penting dari sistem pendidikan kita, terutama bagi mereka yang membutuhkan fleksibilitas dalam belajar,” ujar Subayil, kandidat doktor UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, setelah mempresentasikan disertasinya tentang Islamic homeschooling di PKBM Bani Hasyim Lombok Tengah
Subayil juga menekankan bahwa pendidikan nonformal sering menjadi pilihan keluarga dengan kebutuhan khusus, seperti anak dengan gaya belajar berbeda atau keluarga yang memprioritaskan pendidikan berbasis agama. “Namun, tanpa dukungan kebijakan yang kuat, lembaga seperti PKBM akan kesulitan bertahan. Pemerintah harus memberikan insentif, bantuan dana, dan regulasi yang mendukung keberlanjutan pendidikan nonformal,” tegasnya.
Para pemangku kepentingan diharapkan segera mengambil langkah konkret untuk memastikan pendidikan nonformal mendapatkan perhatian yang layak. Dukungan ini diperlukan tidak hanya untuk meningkatkan akses pendidikan, tetapi juga untuk menjawab tantangan global di sektor pendidikan.
“Pemerintah harus melihat pendidikan nonformal sebagai mitra strategis dalam menciptakan generasi yang berkualitas. Dukungan kebijakan dan sumber daya harus diperkuat agar pendidikan nonformal dapat terus berkembang dan membantu masyarakat,” tutup Subayil.