Berita

 Network

 Partner

Follow Kabarbaru

Get it on Google play store
Download on the Apple app store

Modernisasi Irigasi Rentang, Proteksi Petani Indramayu dari Gagal Panen

Kementerian PUPR membangun proyek strategis nasional di Indramayu (Foto: Dok/Ist).

Jurnalis:

KABARBARU, INDRAMAYU – Sebagai lumbung pangan nomor 1 di Indonesia, Kabupaten Indramayu terus mendapat perhatian dari Pemerintah. Terbaru, Kementerian PUPR membangun proyek strategis nasional berupa modernisasi irigasi rentang untuk memproteksi perani dari ancaman gagal panen.

Hal itu diungkapkan Direktur Sungai dan Pantai Direktorat Jenderal Sumber Daya Air Kementerian PUPR, Bob Arthur Lombogia pada kunjungan Komisi V DPR RI di lokasi pembangunan irigasi rentang di Indramayu, Jawa Barat, Senin (12/6/2023).

Jasa Penerbitan Buku

“Modernisasi rentang merupakan proyek strategis di Jawa Barat khususnya Indramayu dan Cirebon. Irigasi rentang ini menjadi solusi untuk mengatasi ancaman gagal panen atau fuso akibat kekurangan suplai air,” ujar Bob.

Dalam kunjungan yang dipimpin Wakil Ketua Komisi V, Roberth Rouw tersebut turut hadir 11 anggota Komisi V yakni Dedi Wahidi, Muhammad Iqbal, Ali Mufthi, Eddy Santana, Soehartono, Syarif Abdullah Alkadrie, Irmawan, Anwar Hafid, Toriq Hidayat, Hanna Gayatri dan Athari Ghauthi Ardi.

Bob menjelaskan, rentang irigasi yang berada di desa Rancajawat Kecamatan Tukdana Indramayu tersebut, terbagi menjadi dua yakni sungai Cipelang dan Sungai Sindupraja. Debit air irigasi rentang mampu menyuplai kebutuhan 87.000 hektar sawah di Indramayu dan Cirebon.

“Program modernisasi sangat penting karena begitu luas cakupannya namun bangunannya sudah lama. Dan selama ini air dari bendung tidak turun ke bawah karena sering terjadi kebocoran, kebocoran alami dan kebocoran disebabkan oleh manusia,” ujar Bob.

Bob menambahkan, dari modernisasi ini pengoperasian irigasi rentang akan dilakukan dengan sistem telemetri melalui control room. Sehingga tidak semua orang bisa mengotak atik keluar masuknya debit air irigasi rentang.

“Seluruh tahapan pembangunan akan rampung pada tahun 2026 termasuk pembangunan irigasi tersier,” ujar Bob.

Anggota Komisi V DPR RI, Dedi Wahidi mengatakan, pembangunan irigasi rentang telah lama dinantikan para petani di Indramayu dan Cirebon. Selain untuk memproteksi petani dari ancaman gagal panen atau puso juga untuk mewujudkan target 1,8 juta ton produksi padi Indramayu.

“Saat ini Indramayu memproduksi 1,3 juta ton, dan sesuai dengan harapan Presiden Jokowi saat peresmian di Bendungan Sadawarna Sumedang,” ujar Dedi Wahidi. (*)

Kabarbaru Network

https://beritabaru.co/

About Our Kabarbaru.co

Kabarbaru.co menyajikan berita aktual dan inspiratif dari sudut pandang berbaik sangka serta terverifikasi dari sumber yang tepat.

Follow Kabarbaru

Get it on Google play store
Download on the Apple app store