Mahasiswa Universitas Lambung Mangkurat Gelar Pelatihan Sociopreneur

Jurnalis: Rizqi Fauzi

Kabar Baru, Kalimantan Selatan – Universitas Lambung Mangkurat (ULM) kembali menunjukkan kiprahnya dalam pengabdian kepada masyarakat melalui kegiatan pelatihan bertajuk “Sociopreneur: Pengolahan Sampah Organik Menjadi Pupuk Cair” yang dilaksanakan di Karang Intan, Kalimantan Selatan, pada Sabtu (23/11/2024). Kegiatan ini merupakan bentuk kolaborasi antara Program Studi Keperawatan dan Fakultas Pertanian Universitas Lambung Mangkurat, yang bertujuan untuk menanamkan kesadaran lingkungan sekaligus memberdayakan masyarakat secara ekonomi.

Kegiatan ini dipimpin oleh Ns. Hamka, S.Kep., M.Kep., RN, WOC(ET) sebagai penanggung jawab utama dan Nurhalisa Wibawa sebagai ketua pelaksana. Dalam sambutannya, Ns. Hamka menyampaikan bahwa pengelolaan sampah adalah isu penting yang harus segera ditanggapi.

“Banyak masyarakat belum menyadari bahwa sampah, khususnya sampah organik, jika tidak dikelola dengan benar, dapat mencemari lingkungan dan membahayakan kesehatan. Lewat program ini, kami ingin mendorong masyarakat agar peduli dan sadar bahwa sampah bisa menjadi sumber penghasilan,” jelasnya.

Lebih jauh, Ns. Hamka menambahkan bahwa pelatihan ini juga diarahkan untuk mendukung Program Pembinaan Mahasiswa Wirausaha (P2MW), sehingga hasil dari kegiatan ini bisa dikembangkan lebih lanjut dalam lingkup kewirausahaan mahasiswa dan program pengembangan berbasis masyarakat.

Masyarakat Karang Intan tampak antusias mengikuti seluruh rangkaian kegiatan, mulai dari sesi teori hingga praktik langsung pengolahan sampah organik. Produk pupuk cair yang dihasilkan dalam pelatihan ini diharapkan dapat menjadi awal dari usaha mikro yang berkelanjutan dan berdampak positif bagi lingkungan.

Nurhalisa Wibawa, selaku Ketua Pelaksana, menyampaikan bahwa kegiatan ini sangat penting untuk memberdayakan masyarakat, sekaligus memberikan s!olusi terhadap pengelolaan sampah di tingkat lokal.

“Kegiatan ini dilakukan untuk memberikan dampak positif, tidak hanya untuk jangka pendek, tetapi juga untuk jangka panjang. Kami berharap masyarakat Karang Intan dapat memanfaatkan pengetahuan dan keterampilan yang didapat untuk usaha yang lebih mandiri dan berkelanjutan,” ujar Nurhalisa Wibawa.

Program ini menjadi contoh nyata bahwa kolaborasi antara perguruan tinggi dan masyarakat dapat menghasilkan solusi inovatif dan berkelanjutan dalam menjawab tantangan lingkungan sekaligus mendorong pertumbuhan ekonomi lokal.