Mahasiswa Psikologi UNM Gelar Program Kreatif Bersama BKKBN untuk Lansia: “Karya Tangan Hatipun Senang” di Sulawesi Selatan
Jurnalis: Bahiyyah Azzahra
Kabar Baru, Makassar, Sulawesi Selatan – Mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Negeri Makassar (UNM) berkolaborasi dengan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Sulawesi Selatan dalam acara bertema “Warna Warni Usia Senja”. Acara ini diselenggarakan pada Kamis, 7 November 2021, bertempat di Aula Pusat Pembelajaran Kesejahteraan Sosial (PPKS) Mappadeceng, Jl. Toddopuli V, Kota Makassar. Tema kegiatan ini menekankan pentingnya menciptakan wadah bagi aktivitas kreatif dan sosial yang mendukung kesehatan fisik, mental, dan sosial para lansia agar kualitas hidup mereka tetap terjaga di usia senja.
Acara “Karya Tangan Hatipun Senang” ini diinisiasi oleh Septy Berlyana Putri N.S., mahasiswi Fakultas Psikologi UNM yang mengusung kegiatan membuat gelang manik-manik untuk lansia. Melalui kegiatan kreatif ini, diharapkan fungsi kognitif, kemampuan motorik halus, dan kreativitas para lansia dapat terasah, sekaligus menciptakan suasana yang menyenangkan bagi mereka.
Kegiatan membuat gelang manik-manik adalah salah satu cara untuk memelihara fungsi kognitif dan kemampuan motorik halus pada lansia. Lansia yang aktif berpartisipasi dalam kegiatan kreatif dapat merasakan manfaat yang besar, terutama dalam hal kesehatan mental dan emosional. Dalam program ini, para lansia tidak hanya diajak beraktivitas, tetapi juga diperkenalkan dengan aktivitas yang dapat merangsang otak dan mempertahankan kemampuan kognitif serta mengembangkan kreativitas mereka.
Mahasiswa yang bertanggung jawab dalam program ini, Septy Berlyana Putri N.S., mengungkapkan bahwa kegiatan ini diharapkan bisa mengisi waktu luang para lansia dengan aktivitas yang produktif, sekaligus meningkatkan interaksi sosial mereka dengan sesama peserta. “Dengan melibatkan para lansia dalam kegiatan kreatif seperti ini, mereka tidak hanya dapat mengembangkan keterampilan motorik halusnya, tetapi juga meningkatkan kreativitas dan merasa lebih bahagia. Kegiatan ini tidak hanya memberikan dampak fisik tetapi juga memberi efek positif pada mental dan emosi para lansia,” ujar Septy.
Turut hadir dalam acara ini adalah beberapa tokoh penting, seperti Shodiqin, S.H., M.M., Kepala Perwakilan BKKBN Sulawesi Selatan, Arini Hamsir, S. Kom., Ketua Pokja Pembinaan Ketahanan Keluarga Lansia dan Pemberdayaan Ekonomi Keluarga, serta Dr. Dian Novita Siswanti, S. Psi, M. Si, M. Psi., dosen pendamping lapangan mahasiswa KKP Fakultas Psikologi UNM. Hadir pula Dra. Hj. Sumiati Karate, M. Si., Ketua Pengurus PPKS Mappadeceng, yang mendukung penuh terlaksananya kegiatan ini.
Shodiqin, selaku perwakilan BKKBN Sulawesi Selatan, menyatakan bahwa kegiatan ini sangat sejalan dengan misi BKKBN dalam meningkatkan kesejahteraan lansia di Sulawesi Selatan. “BKKBN sangat mendukung upaya-upaya yang mendorong terciptanya ruang bagi lansia untuk tetap aktif dan merasa dihargai dalam masyarakat. Kegiatan ini adalah bukti bahwa kerja sama antara mahasiswa dan lembaga pemerintah dapat memberikan dampak positif bagi masyarakat, khususnya dalam mendukung lansia agar dapat hidup dengan lebih bermakna dan sehat,” ungkap Shodiqin.
Pembuatan gelang manik-manik sebagai aktivitas kreatif telah terbukti efektif dalam melatih koordinasi motorik halus pada lansia, selain memperbaiki fungsi kognitif dan memperkuat ketahanan emosional mereka. Lansia yang terlibat dalam aktivitas tersebut merasa lebih percaya diri, apalagi hasil karya mereka dapat dinikmati dan diapresiasi oleh orang lain. Proses ini tidak hanya melibatkan fisik, tetapi juga memberikan kepuasan dan kegembiraan pada lansia, sehingga mengurangi rasa sepi dan stres yang sering dialami di masa tua.
Dra. Hj. Sumiati Karate, M. Si., Ketua Pengurus PPKS Mappadeceng, menjelaskan pentingnya menyediakan program yang menarik bagi lansia. “Banyak lansia yang merasa terisolasi, apalagi jika lingkungan sekitarnya tidak mendukung mereka untuk tetap aktif. Kegiatan seperti ini adalah contoh nyata dari langkah-langkah kecil yang memiliki dampak besar bagi kesejahteraan lansia,” kata Sumiati.
Dukungan dari BKKBN dan PPKS Mappadeceng dalam kegiatan ini menjadi landasan penting bagi mahasiswa seperti Septy untuk terlibat langsung dengan masyarakat. Melalui program ini, lansia yang berada di sekitar Kota Makassar mendapatkan perhatian lebih dalam aspek kesehatan fisik, mental, dan sosial. Selain itu, kegiatan ini memberi peluang bagi para mahasiswa untuk belajar secara langsung tentang peran aktif mereka dalam memberdayakan masyarakat, khususnya kelompok lansia.
Dr. Dian Novita Siswanti, dosen pendamping lapangan dari Fakultas Psikologi UNM, turut mengapresiasi keberhasilan Septy dalam menjalankan program ini. “Program ini bukan hanya sebagai sarana bagi mahasiswa untuk menerapkan ilmu psikologi, tetapi juga sebagai kesempatan untuk mengasah kepedulian mereka terhadap kelompok yang rentan seperti lansia. Semoga kegiatan ini dapat berlanjut dan menjadi inspirasi bagi mahasiswa lainnya dalam melakukan program serupa,” ungkap Dian.
Acara ini tidak hanya memberi kebahagiaan sesaat bagi para lansia, namun diharapkan dapat menjadi pemicu munculnya kegiatan-kegiatan serupa di masa depan. Septy berharap agar kegiatan ini dapat menginspirasi lebih banyak mahasiswa dan masyarakat umum untuk aktif menciptakan program yang mendukung lansia. “Saya berharap, kegiatan semacam ini dapat terus dikembangkan dan bisa menjangkau lebih banyak lansia di berbagai daerah. Lansia memiliki potensi besar dan mereka layak mendapatkan perhatian yang lebih,” ujar Septy penuh harap.
Dalam jangka panjang, diharapkan ada lebih banyak program kerja serupa yang dapat melibatkan lansia, baik di Makassar maupun di daerah lainnya di Indonesia. Kegiatan ini menegaskan bahwa perhatian terhadap kesejahteraan lansia adalah tanggung jawab bersama, mulai dari mahasiswa hingga lembaga pemerintahan seperti BKKBN.
Kegiatan “Karya Tangan Hatipun Senang” yang diadakan oleh mahasiswa Fakultas Psikologi UNM bersama BKKBN Provinsi Sulawesi Selatan ini adalah langkah penting dalam menciptakan ruang bagi lansia untuk terlibat dalam aktivitas yang positif. Selain meningkatkan kesehatan fisik dan mental, kegiatan ini juga memberi dampak positif bagi keterampilan kognitif dan sosial para lansia. Kolaborasi antara mahasiswa dan BKKBN menunjukkan bahwa kerja sama lintas sektor dapat menjadi solusi untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat, khususnya bagi mereka yang berada di usia senja.
Dengan adanya program seperti ini, para lansia di Kota Makassar dapat merasakan perhatian yang tulus dan berkesempatan untuk menjalani hari-hari dengan lebih bahagia. Semoga langkah kecil ini dapat menginspirasi lebih banyak pihak untuk mendukung kesejahteraan lansia di Indonesia.