Lawatan Balik Lab Teater Ciputat ke Jepang: Misi Diplomasi Kebudayaan RI
Jurnalis: Hanum Aprilia
Kabar Baru, Jakarta – Lab Teater Ciputat melakukan lawatan balasan ke Tokyo, Jepang setelah workshop dan pertunjukan bersama Theatre Company shelf pada Rabu (14/06/2023).
Lawatan balasan ini menandai tahun keempat kolaborasi kedua grup teater yang mengusung tema Crossing Text: Between Mystery and Mystical. Pada proses kali ini.
Kedua grup teater kembali melakukan workshop untuk mempersiapkan pertunjukan bertumbuh yang akan ditampilkan di Morishita Studio, Tokyo, pada Selasa (27/06/2023).
Kedua sutradara dalam pertunjukan kolaborasi ini, Bambang Prihadi dan Yasuhito Yano, menjalankan diskusi-diskusi jarak jauh secara intens melalui zoom bersama para aktor.
Tim artistik dan periset selama 2 bulan untuk mempersiapkan pertunjukan bersama dalam lawatan balasan ini. Setelah tiba di Tokyo, kedua teater segera aktif dalam proses latihan bersama dalam bentuk diskusi dan improvisasi, serta diskusi intens untuk mengkonsep artistik.
Dalam agenda sebelumnya, karya work in progress telah ditampilkan di Jakarta pada 11-17 Desember 2022 yang diikuti oleh penonton terbatas dan menghadirkan akademisi, pengamat teater, pegiat teater, yang kemudian memberikan masukan melalui diskusi, untuk karya yang lebih matang.
Kehadiran Lab Teater Ciputat di Tokyo direspon oleh Direktur Jenderal Kebudayaan Kemdikbud RI, Hilmar Farid, “Saya tahu Theatre Company shelf, bagus kalian bisa bekerja sama dengan mereka. Mestinya bisa jadi modal untuk mencari dukungan yang lebih luas,” ujarnya.
Respon positif Dirjen Kebudayaan ini menunjukkan pentingnya memberikan dukungan secara konkret kepada misi-misi kebudayaan yang telah cukup sulit bertahan selama masa pandemi.
Menanggapi persiapan lawatan balasan untuk melanjutkan karya kolaborasi ini, pimpinan produksi Lab Teater Ciputat Wulan Pusposari “Keberangkatan kami yang berjumlah 14 orang adalah imitasi dari gerak dan perjuangan para diplomat dalam bidang seni pertunjukan teater,” katanya.
“Program Dana Indonesiana Kemdikbud Ristek telah memudahkan kami untuk menjawab dan menciptakan momentum yang lebih kuat dalam membangun pengalaman atau ruang perjalanan kesenian setiap seniman yang terlibat,” sambungnya.
Karya kolaborasi kedua teater ini rencananya akan dipertunjukkan sebagai world premiere pada Oktober 2023 di Jakarta. Kedua sutradara terus mengembangkan konsep crossing text baik dalam persiapan naskah, pelatihan aktor, maupun desain artistik pertunjukan.
Melalui crossing text kali ini, karya baru akan muncul secara lebih organik dihasilkan dari respon seluruh anggota kedua teater terhadap tema utama yaitu senyum, ketuaan, dan kematian.
Selain anggota kedua teater, para sutradara juga mengundang akademisi dan seniman lintas bidang untuk terlibat dalam proses ini.