Indonesia-Serbia Perkuat Kerja Sama Pendidikan Lintas Agama melalui Kolaborasi Enam Perguruan Tinggi

Jurnalis: Ramdani

Kabar Baru, Serbia– Kepala Pusat Kerukunan Umat Beragama Kementerian Agama Republik Indonesia, Muhammad Adib Abdushomad, M.Ag., M.Ed., Ph.D., menginisiasi perjanjian kerja sama internasional yang melibatkan enam institusi pendidikan tinggi. Kolaborasi ini mencakup Sekolah Tinggi Agama Hindu Negeri Mpu Kuturan (STAHN Mpu Kuturan), Universitas Islam Internasional Indonesia (UIII), Universitas Islam Negeri Mataram (UIN Mataram), Sekolah Tinggi Agama Buddha Negeri Sriwijaya (STABN Sriwijaya), Universitas Belgrade di Serbia, dan Institut Agama Kristen Negeri (IAKN) Manado.

Penandatanganan perjanjian berlangsung di Beograd dan dihadiri para rektor dari masing-masing institusi, termasuk Prof. Dr. I Gede Suwindia, M.A. (STAHN Mpu Kuturan), Prof. Dr. Vladan Đokić (Universitas Belgrade), Dr. Olivia Cherly Wuwung, ST., M.Pd. (IAKN Manado), Prof. Dr. Komaruddin Hidayat (UIII), Prof. Dr. H. M. Qomaruddin, M.Ag. (UIN Mataram), dan Dr. Dede Mulyana, M.Pd. (STABN Sriwijaya).

Muhammad Adib Abdushomad menegaskan pentingnya kerja sama internasional dalam memperluas wawasan akademik, dialog lintas budaya, dan penguatan kerukunan umat beragama melalui pendidikan tinggi. “Kerja sama ini adalah langkah nyata dalam mempererat hubungan antarbangsa sekaligus memberikan kesempatan kepada mahasiswa dan akademisi untuk belajar, berkolaborasi, dan berbagi pengalaman,” ujar Adib.

Perjanjian ini mencakup beberapa inisiatif utama, seperti:
1. Pertukaran Mahasiswa dan Pengajar: Untuk memperkaya pengalaman akademik lintas budaya.
2. Pengembangan Kurikulum Bersama: Sebagai langkah untuk memperkuat relevansi pendidikan di tengah tantangan global.
3. Proyek Penelitian Internasional: Mendorong riset bersama yang berfokus pada isu-isu strategis, termasuk kerukunan lintas agama.
4. Pertukaran Publikasi dan Materi Pelatihan: Untuk memperluas akses terhadap sumber daya pendidikan berkualitas tinggi.

Rektor STAHN Mpu Kuturan, Prof. Dr. I Gede Suwindia, M.A., menyambut baik kerja sama ini sebagai peluang strategis untuk menghubungkan pendidikan tinggi Indonesia dengan dunia internasional. “Kolaborasi ini akan memperkaya pengalaman akademik mahasiswa dan dosen, sekaligus memperkuat kerja sama riset lintas negara,” ujarnya.

Senada dengan itu, Dr. Olivia Cherly Wuwung, ST., M.Pd., Rektor IAKN Manado, menyoroti manfaat kerja sama ini dalam pengembangan pendidikan keguruan. “Kami optimis kolaborasi ini akan meningkatkan kualitas pengajaran dan memperluas wawasan global mahasiswa,” tambahnya.

Perjanjian ini berlaku selama tiga tahun dengan opsi perpanjangan berdasarkan kesepakatan tertulis dari para pihak. Meskipun bersifat non-hukum, kesepakatan ini menegaskan komitmen bersama untuk melaksanakan program-program pendidikan dan riset yang bermanfaat bagi kedua negara. Selain itu, masing-masing institusi akan bertanggung jawab untuk mencari dana yang diperlukan untuk mendukung implementasi program.

Sebagai salah satu universitas terbesar dan terkemuka di Eropa Tenggara, Universitas Belgrade berfokus pada pendidikan dan penelitian ilmiah yang relevan secara global. Keterlibatan universitas ini dalam kerja sama lintas agama menunjukkan komitmennya untuk mempromosikan dialog budaya dan pengembangan akademik di tingkat internasional.

Melalui kerja sama ini, keenam institusi berharap dapat menciptakan sinergi yang saling menguntungkan, memperluas jaringan internasional, dan berkontribusi pada pengembangan ilmu pengetahuan serta pemahaman lintas budaya di dunia pendidikan tinggi.