Berita

 Network

 Partner

Follow Kabarbaru

Get it on Google play store
Download on the Apple app store

Indonesia Rawan Konflik Agama, Pakar Lakpesdam Menjelaskan Penyebabnya

Pakar Lakpesdam
Masyarakat saat mengikuti kegiatan demonstrasi di Jakarta (foto: Dokumen/Kompas).

Jurnalis:

Kabar Baru, Jakarta Konflik yang berujung kerusuhan sering terjadi di Indonesia, terlebih jika dibumbui dengan atas nama agama. Pakar dan peneliti di Lembaga Kajian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (Lakpesdam) Abi Setya Nugroho menjelaskan konflik agama yang terjadi di Indonesia harus diurai akar masalahnya.

“Konflik agama timbul karena adanya perbedaan keyakinan, yang tanpa menjunjung tinggi sikap toleransi dan sikap menghormati terhadap agama lain,” kata Pakar Lakpesdam dalam acara webinar Penyelesaian Konflik Keagamaan di Indonesia, yang diadakan oleh El Bukhari Institute, Rabu, (24/2).

Jasa Backlink & Press Release

Maraknya konflik, terlebih bermuatan agama, sangat disayangkan. Pasalnya, dalam konstitusi Indonesia kita diberi kebebasan dalam memeluk agama seperti dalam UUD 1945 pasal 28E ayat 1. “Setiap orang bebas memeluk agama dan beribadat menurut agamanya, memilih pendidikan dan pengajaran, memilih pekerjaan,” tambahnya.

Menurut Abi Setya konflik yang terjadi terbilang berbahaya. Konflik ini biasanya terjadi dibarengi dengan bentrokan.Lebih jauh lagi, dalam situasi konflik masing-masing pihak pun berusaha membinasakan lawannya.

Membinasakan disini, katanya, tidak selalu diartikan sebagai pembinasaan fisik, tetapi bisa pula diartikan dalam bentuk pemusnahan simbolik atau melenyapkan pikiran-pikiran lawan yang tidak disetujui. “Ini bahaya dalam konflik,” tegasnya.

Langkah rekonsiliasi, saat konflik sangat diperlukan untuk menimalisir konflik agar tidak semakin meluas.

“Mediasi memang diperlukan dalam hal ini. Pelbagai tokoh dari etnis atau kelompok berbeda harus saling bertemu. Jangan sampai konflik semakin meluas,”katanya.

Ruang dialog antar kelompok yang berbeda, merupakan salah satu solusi jangka menengah yang ampuh dalam meredam daya ledakan konflik. Kata Abi, dialog bersama dan terbuka dimaksudkan untuk membangun integrasi dalam komunitas.

Hal ini meredam tersulut konflik atas nama etnis dan agama. ”Harus diadakan ruang dialog antar yang berkonflik,” tutupnya.

Kabarbaru Network

https://beritabaru.co/

About Our Kabarbaru.co

Kabarbaru.co menyajikan berita aktual dan inspiratif dari sudut pandang berbaik sangka serta terverifikasi dari sumber yang tepat.

Follow Kabarbaru

Get it on Google play store
Download on the Apple app store