Hijaukan Indonesia: Kasad dan Dirut Pupuk Indonesia Tanam 56.220 Pohon di Purwakarta
Jurnalis: Deni Aping
Kabar Baru, Purwakarta – Kepala Staf Angkatan Darat (Kasad) Jenderal TNI Maruli Simanjuntak bersama Direktur Utama PT Pupuk Indonesia (Persero) Rahmad Pribadi memimpin penanaman 56.220 pohon dalam rangka Program Agro Forestry seluas 200 hektare. Kegiatan ini berlangsung di Desa Gunung Hejo, Kecamatan Darangdan, Kabupaten Purwakarta, sebagai langkah nyata untuk memulihkan lahan kritis sekaligus meningkatkan produktivitas pertanian di wilayah tersebut.
Program ini melibatkan penanaman puluhan ribu pohon, pembagian traktor, dan distribusi sembako kepada masyarakat secara simbolis. Penyerahan bantuan ini langsung dilakukan oleh Jenderal TNI Maruli Simanjuntak di lokasi kegiatan. Dalam keterangannya, Jenderal Maruli menyampaikan bahwa program ini merupakan kelanjutan dari inisiatif serupa yang sudah berjalan sejak tiga tahun lalu. Ia berharap program ini tidak hanya sukses seperti sebelumnya, tetapi juga memberikan dampak yang lebih besar hingga tahun 2025.
Program Agro Forestry ini bertujuan untuk mengubah lahan tidur menjadi lahan produktif. Jenderal Maruli menjelaskan bahwa peningkatan produktivitas lahan diharapkan mampu mengubah pola tanam masyarakat dari satu kali panen per tahun menjadi tiga kali panen. Selain itu, jenis tanaman yang ditanam akan disesuaikan dengan kebutuhan pasar dan kondisi geografis setempat untuk memastikan hasil yang optimal. “Pemulihan lahan kritis harus dilakukan secara terencana agar dapat memberikan dampak ekonomi yang nyata bagi masyarakat,” ujarnya. Selasa (17/12).
Kegiatan ini melibatkan kerja sama antara TNI Angkatan Darat, PT Pupuk Indonesia (Persero), dan masyarakat setempat. Direktur Utama PT Pupuk Indonesia, Rahmad Pribadi, menyatakan bahwa BUMN yang dipimpinnya berkomitmen untuk mendukung program ini melalui penyediaan pupuk dan pendampingan teknis. “Pengelolaan lahan kritis menjadi lahan produktif merupakan salah satu upaya mendukung ketahanan pangan nasional. Jika seluruh elemen bangsa bekerja bersama, kita akan menciptakan perubahan signifikan,” ungkap Rahmad.
Kegiatan ini berlangsung pada akhir tahun 2024 di Desa Gunung Hejo, Kecamatan Darangdan, Kabupaten Purwakarta. Wilayah ini dipilih karena kondisi lahannya yang dianggap kritis dan membutuhkan intervensi untuk dapat dimanfaatkan secara optimal.
Program ini dimulai dengan pengolahan lahan dan pengeboran sumur untuk memastikan ketersediaan air bagi tanaman. Hingga saat ini, lima titik sumur bor telah berhasil diaktifkan untuk mendukung keberlangsungan program. Proses penanaman melibatkan masyarakat setempat, dengan harapan mereka dapat mengambil peran aktif dalam mengelola lahan sekaligus meningkatkan kesejahteraan mereka melalui hasil pertanian yang lebih baik.
Jenderal Maruli Simanjuntak berharap program ini menjadi model pengelolaan lahan terpadu yang berkelanjutan. Ia optimistis bahwa jika seluruh elemen bangsa, baik pemerintah, BUMN, maupun masyarakat, bersinergi dengan baik, tujuan program ini akan tercapai. Hal senada disampaikan Rahmad Pribadi yang menegaskan bahwa program ini dapat menjadi salah satu solusi nyata untuk memperbaiki lingkungan dan mendukung perekonomian masyarakat pedesaan.
Program Agro Forestry ini diharapkan tidak hanya menghijaukan wilayah Desa Gunung Hejo, tetapi juga menjadi langkah besar menuju ketahanan pangan dan pengelolaan lingkungan yang lebih baik di Indonesia.