BPOM Izinkan Pemakaian Vaksin Zifivax

Jurnalis: Alberto Salim
KABARBARU, JAKARTA – Jumlah vaksin Covid-19 yang digunakan Indonesia bertambah. Terbaru, Badan Pengawas Makanan dan Minuman (BPOM) menerbitkan izin penggunaan darurat atau emergency use authorization (UEA) untuk vaksin Zifivax.
Kepala BPOM Penny Lukito mengatakan dari aspek keamanan berdasarkan uji klinis I,II, dan III efek samping bisa ditoleransi dengan baik seperti sakit kepala demam.
“Efikasi (kemanjuran vaksin berdasarkan uji laboratorium) berdasarkan interim studi uji klinis fase tiga yang baik. Efikasi mencapai 81,71% yang dihitung setelah 7 hari secara vaksinasi lengkap dan mencapai 81,4% setelah 14 hari vaksinasi lengkap. Vaksin ini diberikan dalam 3 kali suntikan dalam rentan 3 bulan,” ujarnya dalam konferensi pers digital di Jakarta, Kamis (7/10/2021).
Vaksin menunjukkan efikasi pada Covid-19 varian awal sebesar 92,92%, varian Gamma sebesar 100%, varian Delta sebesar 77%, dan varian Kappa 90%.
Vaksin Zifivax dikembangkan oleh Anhui Longcom Biopharmaceutical dari China. Uji klinis tahap tiga vaksin Zifivax ini dilakukan beberapa negara dengan mencapai 28.000 sukarelawan. di Indonesia sendiri melibatkan 4.000 relawan yang dilakukan di Bandung.
Dengan penambangan vaksin Vifivax, BPOM telah menerbitkan izin penggunaan darurat pada 8 vaksin Covid-19. Sisanya, vaksin Sinovac, vaksin Bio Farma, Moderna, Pfizer, AstraZeneca, Sinopharm, hingga CanSino.