Erlazet Charity Gelar Seminar Kewirausahaan “Dari Hobi Jadi Cuan” di Momen Sumpah Pemuda

Jurnalis: Wafil M

Kabar Baru, Jakarta Timur – Dalam rangka memperingati Hari Sumpah Pemuda ke-97, Erlazet Charity menggelar Seminar Kewirausahaan bertajuk Dari Hobi Jadi Cuan pada Minggu, 26 Oktober 2025, di kantor pusat lembaga tersebut di Jakarta Timur.

Kegiatan ini diikuti oleh 40 anak yatim binaan Erlazet Charity yang berusia SMP hingga SMA.

Seminar ini bertujuan menumbuhkan semangat kemandirian dan jiwa wirausaha di kalangan peserta. Menariknya, ide usaha yang dibahas berangkat dari hobi dan minat pribadi masing-masing anak, sehingga diharapkan lebih mudah dijalankan dan berkelanjutan.

Ketua II Erlazet Charity, Rafi Sina Al Madani, S.Kom, yang hadir bersama Ketua Bidang Ekonomi Masykuri, menyampaikan apresiasinya terhadap kegiatan tersebut.

“Kami sangat mengapresiasi penyelenggaraan seminar ini. Potensi adik-adik binaan perlu dibekali wawasan tentang wirausaha, mulai dari hobi hingga menjadi sumber penghasilan tambahan,” ujar Rafi dalam sambutannya.

Rafi menambahkan, kegiatan ini akan terus dipantau oleh tim ekonomi Erlazet Charity agar hasil pemberdayaan benar-benar dirasakan oleh anak binaan dan turut memperkuat program lembaga ke depan.

“Harapan kami, momentum ini terus dikawal agar berdampak positif pada pelayanan terhadap donatur dan peningkatan program yayasan,” imbuhnya.

Sementara itu, Masykuri berharap program kewirausahaan ini dapat dijalankan secara berkelanjutan.

“Kami ingin setelah lulus, anak-anak binaan mampu mandiri dan berdaya, terutama dalam hal ekonomi,” ujarnya.

Seminar “Dari Hobi Jadi Cuan” menghadirkan tiga narasumber muda yang sukses membangun usaha dari bidang yang mereka sukai, yakni Riska Vonia (Owner @riskahenna), Hilwa Itsnan Aizawa (Owner @rangkaibareng), dan Muhammad Iqbal (Owner Balzesm).

Riska Vonia memaparkan cara sederhana mengembangkan ide usaha dengan melihat potensi di sekitar, mulai dari lingkungan pertemanan hingga keluarga. Ia juga menekankan pentingnya mengikuti tren melalui media sosial sebagai sarana promosi dan pengembangan produk.

Hilwa Itsnan Aizawa menyoroti pentingnya perencanaan bisnis yang matang. Menurutnya, usaha tidak cukup hanya dengan niat dan keberanian, tetapi perlu strategi dari produksi, pengelolaan modal, hingga pemasaran.

“Perencanaan yang baik akan menentukan keberlanjutan sebuah usaha,” jelas Hilwa.

Sementara Muhammad Iqbal berbagi pengalaman menjadikan hobi desain dan seni digital sebagai sumber penghasilan. Ia menekankan pentingnya ketekunan dan personal branding dalam mengubah hobi menjadi profesi.

Selain sesi materi, peserta juga mendapat kesempatan mempresentasikan Rencana Usaha (Business Plan) di hadapan para pemateri. Peserta terbaik mendapatkan hadiah modal usaha dari panitia sebagai bentuk apresiasi.

Acara ditutup dengan penyerahan bantuan sosial berupa paket kebutuhan pokok dan uang binaan, sebagai bagian dari program rutin Erlazet Charity untuk anak-anak asuh setiap bulannya.