Empu Ika Minta Raperda Keris Tak Cuma Simbolis: Harus Keberlanjutan

Jurnalis: Rifan Anshory

Kabar Baru, Sumenep – Rancangan Peraturan Daerah (Raperda) Keris yang sedang digodok Panitia Khusus (Pansus) IV DPRD Sumenep mendapat respons positif dari kalangan budayawan dan pengrajin keris.

Salah satunya, empu keris sekaligus aktivis kebudayaan, Ika Arista. Ia menyambut baik adanya pembuatan payung hukum pemajuan keris di Sumenep.

Menurutnya, Raperda Keris perlu didukung, sepanjang mengutamakan pemajuan ekosistem keris sebagai warisan budaya adiluhung.

“Jika isinya tentang yang disebut (pelestarian, pemberdayaan, perlindungan keris: red), tentu menyambut baik. Sebagai kota keris, Sumenep tentu harus menyusun perundang-undangan yang mendukung terhadap keberlanjutan ekosistem keris sebagai icon kabupaten,” ujar Ika Arista kepada kabarbaru.co, Rabu (11/6).

Raperda Keris, lanjut Ika, harus memprioritaskan aspek keberlanjutan, terutama dalam melindungi para empu dan pengrajin yang menjadi tulang punggung industri keris di Sumenep.

“Raperda keris harusnya lebih mengedepankan pada sustainable dalam ekosistem keris. Kekuatan kita di Sumenep adalah di jumlah empu dan pengrajin yang banyak,” sambungnya.

Oleh karena itu, Ika mendorong para pemangku kebijakan maksimal dalam menyusun Raperda unggulan Pemerintah Daerah Sumenep ini.

“Hal ini harusnya menjadi kekuatan dalam penentuan kebijakan,” tegasnya.

Lebih lanjut, pihaknya mendorong adanya keterlibatan para empu dan pengrajin keris dalam pembahasan raperda ini.

“Saya belum pernah baca naskah akademiknya. Saya tidak pernah diundang untuk rapat pembahasan raperda,” tandasnya.

Ke depan, Raperda Keris diharapkan tidak hanya menjadi kebanggaan simbolis, tetapi juga mampu menguatkan posisi Sumenep sebagai pusat keris nasional.

Diketahui, Pansus IV DPRD Sumenep berencana menggelar pertemuan lanjutan untuk pembahasan Raperda Keris pada pertengahan Juni 2025.