DEMA PTKIN se-Indonesia Kecam Penembakan dan Kekerasan Terhadap Penolak Tambang di Parigi Moutong

Jurnalis: Ramdani
KABARBARU, JAKARTA – Dewan Eksekutif Mahasiswa Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri se-Indonesia (DEMA PTKIN) melalui Koordinator Pusat DEMA PTKIN mengecam keras aparat pemeritahan yang telah menewaskan satu aktivis mahasiswa. Bahkan, ia mengecam bentrok dengan aparat jika kasus ini tidak diselesaikan secepatnya.
“kami mengecam keras dan menyayangkan aksi unjuk rasa yang berujung bentrok bahkan menewaskan satu pemuda,” tegasnya saat konferensi pers. Minggu, (13/02/2022).
Onky sapaan akrab koordinator pusat DEMA PTKIN meminta kepada pimpinan aparat untuk menindak tegas anggota aparat yang telah terbukti menyalahi SOP.
“Tolong (pimpinan aparat) tindak tegas dan selidiki anggota aparat yang bertugas menyalahi SOP.” tegas Onky.
Pemuda bernama Erfaldi, ditemukan bersimbah darah di aspal jalan yang tidak jauh dari lokasi bentrokan di Desa Sinei, Kecamatan Tinombo Selatan, Kabupaten Parigi Moutong.
Informasi mengungkapkan, korban tertembak di bagian dada yang membuatnya tewas. Belum diketahui, dari arah mana peluru itu berasal.
Ibu korban mengkonfirmasi, anaknya meninggal dunia setelah mendapat kabar dari keluarganya. ia menyampaikan ketidak leluasanya melihat anaknya yang sudah tidak bernafas dalam keadaan terlentang di puskesmas tada.
“Saya mendapat kabar anak saya kena tembak dari keluarga. Saya langsung mencari tahu keberadaannya ke Puskesmas Tada. Saya sampai tidak kuat melihat kondisi anakku yang saat itu telah meninggal,” ungkap ibu kandung korban, Rosmawati, Minggu (13/2/2022).