Common Seas Distribusikan 6,000 Popok Kain Gratis untuk Masyarakat Jember
Jurnalis: Faisol Bin Ali
Kabar Baru, Jember – Popok menjadi salah satu sampah yang paling banyak mencemari lingkungan, 50% sampah plastik yang ditemukan di sungai adalah popok sekali pakai, padahal sungai merupakan sumber air utama bagi penduduk di Indonesia.
Fenomena ini terjadi hampir di seluruh wilayah, termasuk Kabupaten Jember. Untuk itu, salah satu organisasi nirlaba, Common Seas Indonesia, mencoba menggerakkan masyarakat untuk meminimalisir sampah popok sekali pakai dengan beralih ke popok kain.
Chief Operating Officer (COO) Common Seas Indonesia (CSI), Celia Siura, mengatakan pihaknya juga menjalankan program sosialisasi dan pembagian popok pakai ulang gratis itu di Jember.
Popok kain tersebut dibuat oleh Perempuan Indonesia dan kaum disabilitas sehingga CSI juga dapat turut serta meningkatkan pendapatan dan mendukung ekonomi di wilayah CSI beroperasi.
Sejauh ini, programnya dijalankan ke 2 kecamatan, yakni Ajung dan Wuluhan. Pemilihan kecamatan tersebut atas pertimbangan banyaknya masyarakat yang masih membuang sampah popok sekali pakai di sungai.
Padahal, masyarakat juga menggunakan air sungai untuk kebutuhan sehari-hari.
Ada 6.000 popok kain yang dibagikan kepada 1.000 bayi yang berusia dibawah 2,5 tahun (30 bulan) di Kabupaten Jember.
Rinciannya, 327 bayi dari Desa Sukamakmur (Kecamatan Ajung), 334 bayi dari Desa Klompangan (Kecamatan Ajung), dan 339 bayi dari Desa Kesilir (Kecamatan Wuluhan).
Celia berharap, melalui program tersebut, masyarakat bisa mengenal manfaat dari popok kain dan mengubah kebiasaan mereka dalam memakai popok sekali pakai.
Selain mengurangi sampah Bahan Berbahaya dan Beracun (B3) dan dampak lingkungan lainnya, penggunaan popok kain juga dinilai lebih ekonomis.
Selain itu, pihaknya pun berencana menggandeng stakeholders terkait termasuk pemerintah daerah untuk mengkampanyekan kesadaran lingkungan secara masif.
Program bagi-bagi popok kain gratis itu disambut antusias oleh masyarakat. Salah satu contohnya di Desa Sukamakmur, Kecamatan Ajung.
Banyak warga yang akhirnya sadar tentang bahaya pencemaran sungai akibat sampah popok. Sekretaris Desa Sukamakmur, Sampun, mengaku banyak warga yang masih membuang sampah popoknya di sungai dan menyumbat aliran. Ketika air meluap, sampah tersebut naik ke jalan.
Namun, melalui program popok pakai ulang itu, diharapkan warganya bisa mengubah tabiatnya dan makin sadar untuk menjaga lingkungannya.
CSI juga melakukan kerja sama dengan Puskesmas Ajung dan Puksesmas Wuluan dalam hal distribusi dan edukasi terkait popok kain.
CSI didukung oleh 1 Dokter dan 2 Bidan dari Puskesmas Ajung dan 3 Bidan dari Puskesmas Wuluhan, serta melibatkan 144 ibu ibu kader posyandu.
Edukasi yang diberikan berupa tata cara pemakaian, cara pencucian popok kain, penghematan keluarga, dan bahaya penggunaaan popok sekali pakai terhadap lingkungan dan Kesehatan bayi.
Kegiatan pembagian 6,000 popok kain ini juga disambut baik oleh Nunuk Nurwati, Ketua Ikatan Bidan Indonesia Jember, pihaknya menyatakan untuk segera dilakukan sosialisasi terkait manfaat popok pakai ulang ini ke 300 bidan di Jember, yang mana berpotensi untuk menjadi paket persalinan bagi calon orang tua.
Salah satu bentuk kampanye di tingkat kota yang dilakukan oleh CSI di Jember adalah Car Free Day pada tanggal 19 Februari 2023. Hal ini disambut antusiasme tinggi dari masyarakat.
Stan Common Seas tidak pernah sepi dan banyak masyarakat yang bertanya-tanya mengenai popok kain serta turut membeli agar membantu CSI dalam upaya mengurangi penggunaan popok sekali pakai.
Celia berharap program popok kain ini tidak hanya dilakukan di Jember dan Surabaya, tetapi dapat meluas ke seluruh wilayah di Indonesia untuk menyelamatkan ekosistem laut Indonesia yang merupakan sumber oksigen bagi kita semua.