Centrum Muda Proaktif : Kritikan Harus Konstruktif Bukan Provokatif dan Membuat Kegaduhan di Ruang Publik
Jurnalis: Wafil M
Kabar Baru, Jakarta – Mahasiswa dan Pemuda yang tergabung dalam aliansi Centrum Muda Proaktif (CMPRO) melangsungkan Muda Talk Vol.10 untuk menyikapi dugaan hinaan terhadap Presiden Republik Indonesia. Senin (07/08/22).
Kegiatan Muda Talk tersebut dilaksanakan di Indonesia Masih Ada Space dengan mengangkat tema “Respond publik atas dugaan penghinaan terhadap Presiden Republik Indonesia”, kegiatan diskusibtersbut dihadiri berbagai kalangan aktivis pemuda dan mahasiswa serta narasumber Agung Purwanto, SEI, ME (Pengusaha/Politisi Muda), Moh. Syahchroini (Politisi Muda), Abdul Adim (Presiden Mahasiswa DEMA), dan Badrut Mutammam (Ketum SEMA).
Onky Fachrur Rozie selaku Founder Centrum Muda Proaktif CMPRO menyampaikan kegiatan tersebut dibuat karena ada keresahan atas kegaduhan yang terjadi saat ini yakni kritikan yang berbau hinaan secara personal terhadap Presiden RI.
“Agenda ini kita buat secara rutin, namun kali ini kita mengalami keresahan yang sama perihal kritikan RG yang menjurus pada dugaan hinaan terhadap Presiden. Tentu ini membuat gejolak ditengah masyarakat dan tumbuh kegaduhan” ujar Onky.
Diketahui Akademisi Rocky Gerung menyampaikan permohonan maaf lantaran ucapan ‘bajingan tolol’ yang dinilai telah menghina Presiden Joko Widodo, memicu kegaduhan di masyarakat.
“Saya mengerti bahwa kasus ini kemudian membuka perselisihan di publik antara yang pro dan kontra. Itu yang membuat kehebohan yang ditafsirkan menjadi keonaran. Saya meminta maaf karena menyebabkan kalian berselisih,” ucap Rocky Gerung.
Menurut Agung Purwanto, peran pemuda sebagai agent of control membahas isu-isu sosial dalam ruang publik harus muncul agar tidak diisi oleh orang yang mengkritik dengan cara menghina secara personal.
Ia pun menyampaikan bahwa tidak sepakat dengan penghinaan secara personal, namun saat ini diperlukan keteduhan sosial untuk menjaga stabilitas investasi ekonomi dan politik.
“Penting ditekankan untuk menjaga sabilitas agar tidak menjadi ketakutan dimasyarakat, maka tak heran jika dugaan penghinaan Presiden berujung pada laporan,” imbuhnya.
Sementara itu buntut dugaan penghinaan terhadap Presiden berlanjut pada pengaduan Rocky yang diadukan kepada Kapolri dan di Polda DI Yogyakarta. Semua laporan dan pengaduan yang masuk telah ditarik ke Bareskrim Mabes Polri untuk selanjutnya dilakukan penyelidikan.