Berstatus Universitas, Tahun ini UDM Indramayu Siap Terima Mahasiswa Baru, Total Ada 8 Jurusan
Jurnalis: Nurhidayat
Kabar Baru, Ind ramayu – Universitas Darul Ma’arif, mulai membuka penerimaan mahasiswa baru tahun akademik 2024-2025. Dengan status Universitas, UDM membuka lebih banyak jurusan bagi calon mahasiswa baru.
Rektor Universitas Darul Ma’arif, Tobroni, mengatakan tahun ini UDM membuka 8 jurusan dari 5 fakultas, yakni Fakultas Ilmu Keguruan dan Pendidikan (FKIP) dengan jurusan Pendidikan Guru Bahasa Indonesia, Penddidikan Guru Olahraha dan Pendidikan Guru SD. Selanjutnya Fakultas Teknik dengan jurusan Teknik Sipil dan Fakultas Pertanian dengan jurusan Agribisnis.
UDM juga telah membuka Fakultas Agama Islam dengan jurusan Pendidikan Agama Islam dan Ekonomi Syariah serta Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (MIPA) dengan jurusan matematika.
“Alhamdulillah tahun ini STKIP NU Indramayu sudah berubah menjadi Universitas Darul Maarif dan mulai menerima mahasiswa baru dengan status universitas,” ujar Tobroni.
Sebelumnya UDM bernama Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan Nahdlatul Ulama (STKIP NU) Indramayu. Kampus swasta ini berada di Kaplongan, Karangampel di bawah naungan Yayasan Darul Maarif Indramayu atau Kampus Hijau.
Tobroni mengungkapkan hal tersebut saat menerima Tim Evaluator Kemendikbuddikti Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset dan Teknologi dalam rangka presentasi dan evaluasi perubahan bentuk STKIP NU Indramayu menjadi Universitas Darul Ma’arif Indramayu, Selasa (5/3/2024).
Tobroni menambahkan, secara kesiapan pihaknya telah memenuhi syarat membuka 8 jurusan tersebut baik secara administrasi, sumberdaya manusia maupun sarana dan prasarana. Pembukaan seluruh jurusan tersebut telah mendapat ijin dari Kemendikbud.
“Jadi silahkan para lulusan SMA/SMK khususnya warga Indramayu dan Cirebon yang ingin kuliah segera mendaftar di Universitas Darul Ma’arif Indramayu,” ujar Tobroni, yang juga merupakan Calon Terpilih Anggota DPRD Provinsi Jawa Barat pada Pemilu tahun 2024.
Tobroni mengatakan, usaha mengubah bentuk dari STKIP NU Indramayu menjadi Universitas Darul Ma’arif sudah dirintis pada tahun 2016. Karena panjangnya antrian dari pengajuan calon perguruan tinggi lain di Indonesia, akhirnya tahun ini pihaknya mendapatkan kepastian perubahan bentuk perguruan tinggi sekaligus penambahan fakultas dan jurusan.
“8 jurusan sudah di acc semua dan terkahir pada akhir Januari kemarin jurusan Teknik Sipil mendapatkan ijin mulai membuka penerimaan mahasiswa baru,” ujar Tobroni.
Atas perubahan bentuk dari STKIP NU Indramayu menjadi Universitaa Darul Ma’arif tersebut, ia berharap dapat lebih luas menjangkau generasi muda yang punya keinginan kuat untuk bisa kuliah. Hal itu juga memudahkan jangkauan masyarakat baik dari sisi jarak maupun biaya.
“Dan kami setiap tahun pada penerimaan mahasiswa baru selalu menyediakan beaaiswa, berupa pembebasan biaya kuliah dari pendaftaran sampai lulus dan menerima ijazah,” ujar Tobroni.
Tobroni bertekad untuk terus mengembangkan dan memajukan pendidikan khususnya di Indramayu dan Cirebon. Ia ingin taraf pendidikan masyarakat bisa meningkat sehingga mampu mendorong kemajuan bangsa.
“Karena bagaimana pun kemajuan suatu bangsa ditentukan kualitas pendidikannya, Indonesia emas pada tahun 2045 juga bergantung pada kondisi pendidikan kita. Maka ini yang harus kita perjuangkan,” ujar Tobroni.
Sementara itu, Prof Dr Saliman MPd, salah satu dari tim evaluator menjelaskan jika seluruh tahapan pembentukan universitas telah selesai. Pihak penyelenggara pendidikan tinggi hanya tinggal memenuhi beberapa hal yang perlu dilengkapi.
“jadi Kalau sudah sampai tahap evaluasi lapangan semacam ini artinya sudah lolos di level desk evaluasi dinilai dari dokumen yang dikirim itu sudah memenuhi syarat,” ujar Saliman.
Tiga aspek yang dinilai yakni aspek hukum, keuangan dan program studi juga telah dinilai memenuhi syarat. Jika dalam waktu 14 hari ini beberapa kekurangan tersebut lengkap maka secepatnya SK pembentukan akan turun.
“Secepat apa pihaj panitia pembentukan universitas ini melengkapi yang kurang tadi, secepat itu pula SK turun,” tegasnya. (*)