Bermunajat di Makam Leluhur, Pedagang Optimis Relokasi Dibatalkan
KABARBARU, BOJONEGORO – Perwakilan Pedagang Pasar Kota Bojonegoro terlihat berkumpul di Makam Ki Andongsari, Kelurahan Ledok Kulon, Kecamatan Kota Bojonegoro. Mereka bersama-sama bermunajat kepada Allah SWT agar rencana relokasi pedagang pasar Bojonegoro batal dilakukan. Jum’at, (21/01/2022).
Terlihat, puluhan pedagang ini membawa beberapa Tumpeng dan nampan di makam leluhur mereka, makam sesepuh Kabupaten Bojonegoro untuk melakukan tahlil dan do’a bersama sebagai rasa syukur karena Pasar Tradisional Kota Bojonegoro tetap ada dan aman. Dari beberapa spanduk yang dibentang, ini juga sebagai bentuk daripada dukungan penuh masyarakat sekitar terhadap aktifitas Pedagang Pasar Kota Bojonegoro.
Pedagang pasar tradisional Bojonegoro, Sugihartono mengaku jika do’a dipanjatkan dalam upaya memohon kepada Yang Maha Kuasa agar warga Bojonegoro senantiasa diberikan kesehatan, keselamatan, keberkahan, suasana tentram dan aman.
“Pasca penolakan relokasi Pedagang Pasar Kota Bojonegoro muncul berbagai hembusan isu yang menyesatkan, seperti pasar akan terbakar dan sejenisnya, sehingga kita berdo’a disini agar itu semua tidak terjadi,” ungkapnya.
Ia mengatakan bahwa sebagai generasi penerus yang menghormati para leluhur, do’a ini juga sebuah keinginan agar rencana relokasi pasar yang diinginkan Bupati Bojonegoro melalui Dinas Perdagangan segera dibatalkan. Pasca melakukan do’a bersama, pedagang pasar kota juga mengaku optimis jika kebijakan yang membawa dampak bagi mata pencaharian ribuan pedagang pasar tradisional di Kota Bojonegoro tak jadi diterapkan.
“Semoga isu yang berhembus tidak terjadi dan semua optimis Pemkab Bojonegoro akan menganulir kebijakan relokasi,” harapnya.
Senada dengan Sugiharto, H. Khoirun yang juga pedagang pasar menuturkan bahwa kegiatan ini adalah bentuk syukuran kecil bahwa sampai dengan hari ini pedagang Pasar Kota Bojonegoro masih bisa berdagang dengan baik.
“Sambil menunggu kabar dari perjuangan Bapak-bapak wakil rakyat yang ada di Gedung DPRD Bojonegoro hingga final,” tuturnya.
Pasca do’a bersama di Makam Ki Andongsari, diiringi dengan takbir dan gema sholawat, Tumpeng dan makanan selanjutnya diarak menuju Pasar Kota Bojonegoro untuk di makan bersama para pedagang, abang becak, kuli panggul dan tukang parkir.
Seperti diketahui, Pedagang Pasar Kota Bojonegoro sudah tiga kali mendatangi Pemkab dan Gedung DPRD Bojonegoro untuk menyampaikan aspirasi penolakan relokasi menuju Pasar Wisata di wilayah Banjarejo yang digulirkan Dinas Perdagangan, Koperasi dan UMKM Kabupaten Bojonegoro.