Berita

 Network

 Partner

Follow Kabarbaru

Get it on Google play store
Download on the Apple app store

Aplikasi SIMACE untuk Respons Bencana Diaktifkan Kembali di Papua Barat Daya

Jurnalis:

Kabar Baru, Sorong – Dalam upaya memperkuat sistem penanggulangan bencana di Provinsi Papua Barat Daya. Dinas Kebakaran, Penyelamatan, Penanggulangan Bencana, dan Satpol PP (DKP2B dan Satpol PP) Papua Barat Daya akan kembali mengaktifkan Sistem Informasi dan Aplikasi Bencana (SIMACE). Aplikasi ini disiapkan sebagai platform pelaporan insiden bencana secara real-time oleh masyarakat.

Kepala Bidang Penanggulangan Bencana DKP2B dan Satpol PP Papua Barat Daya Josua Homer menjelaskan bahwa SIMACE akan menjadi garda terdepan dalam penyampaian informasi, pelaporan kejadian bencana serta pengaktifan Tim Reaksi Cepat (TRC).

Jasa Pembuatan Buku

“Kami akan segera melakukan aktivasi kembali aplikasi SIMACE yang menjadi produk kami. Aplikasi ini bisa diunduh lewat Playstore dan akan memudahkan masyarakat untuk melaporkan insiden seperti kebakaran, banjir, atau bencana lainnya secara langsung dari ponsel mereka,” ujar Kepala Bidang Penanggulangan Bencana DKP2B dan Satpol PP Papua Barat Daya Josua Homer, Senin (8/7/2025).

Menurutnya, sebelumnya implementasi aplikasi SIMACE sempat terhambat karena keterbatasan personel. Namun pada tahun ini, diakuinya bahwa pihaknya telah mendapat alokasi CPNS sebanyak 108 orang yang akan memperkuat operasional tim siaga bencana yang siap bertugas 24 jam selama 7 hari penuh.

Lebih lanjut, ia mengungkapkan bahwa pasca kegiatan pelatihan yang digelar pihaknya belum lama ini, pihaknya akan menindaklanjuti dengan mengumpulkan para mitra kebencanaan. DKP2B berkomitmen akan merangkul akademisi, stakeholder, dan berbagai unsur yang tergabung dalam model kolaborasi Pentahelix.

“Kita akan siapkan kerangka pembentukan tim respons multisektor. Bencana ini tidak bisa ditangani satu instansi saja, tapi menjadi urusan bersama. Rencananya akan kita format dalam diskusi terbuka seperti coffee morning bersama stakeholder,” ungkapnya.

Disambungnya, tim respons ini akan bersifat ad hoc, diaktifkan ketika terjadi insiden, namun dengan koordinasi yang terpusat di bawah DKP2B sebagai leading sector. Ia berharap, seluruh elemen dapat bersinergi dalam mengaktifkan sumber daya dan potensi yang dimiliki untuk memperkuat manajemen penanggulangan bencana di daerah.

Josua menekankan urgensi untuk meng-upgrade bidang penanggulangan bencana menjadi sebuah Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) agar penanganan lebih maksimal.

“Saat ini kami hanya sebagai bidang, sehingga terbatas dari sisi personel, peralatan, dan pembiayaan. Padahal dari kajian risiko, Papua Barat Daya termasuk daerah rawan bencana. Maka perlu segera dimekarkan menjadi badan agar fungsi kerja dan koordinasi lebih optimal,” imbuhnya.

Dalam waktu dekat, dibeberkannya bahwa, DKP2B akan menggencarkan sosialisasi aplikasi SIMACE ke masyarakat luas, termasuk melibatkan media massa, dunia usaha, hingga institusi pendidikan.

“Kita ingin semua elemen masyarakat, kampus, sekolah, pelaku usaha bisa menggunakan SIMACE. Ini mudah, cukup dari genggaman tangan, masyarakat bisa melapor atau mendapat peringatan dini. Aplikasi ini bahkan dapat memberikan notifikasi jika kita berada di radius area rawan bencana,” jelasnya.

Ia menambahkan, melalui sosialisasi perkenalkan aplikasi SIMACE ini turut menjadi bagian dari strategi penguatan mitigasi dan pengurangan risiko bencana berbasis teknologi informasi yang inklusif dan cepat.

“Kami harapkan SIMACE dapat menjadi jembatan antara masyarakat dan pemerintah dalam menghadapi situasi bencana, dari laporan awal hingga respons cepat di lapangan,” tutupnya. (*)

Kabarbaru Network

https://beritabaru.co/

About Our Kabarbaru.co

Kabarbaru.co menyajikan berita aktual dan inspiratif dari sudut pandang berbaik sangka serta terverifikasi dari sumber yang tepat.

Follow Kabarbaru

Get it on Google play store
Download on the Apple app store