Berita

 Network

 Partner

Follow Kabarbaru

Get it on Google play store
Download on the Apple app store

Anak Muda Rentan Sakit Mental, Ini 5 Faktor Penyebabnya Versi Dr. Tirta

Mental Health anak Muda Versi Dr. Tirta (Foto: Istimewa).

Jurnalis:

Kabar Baru, Kesehatan – Dokter Tirta Mandira Hudhi, yang dikenal sebagai aktivis kesehatan dan influencer medis, kembali menyuarakan keresahannya soal kondisi kesehatan mental generasi muda Indonesia. Lewat unggahan media sosialnya, dr.

Tirta menyebut bahwa “anak muda zaman sekarang lebih gampang sakit mental dibanding generasi sebelumnya.”Pernyataan itu bukan tanpa dasar.

Jasa Pembuatan Buku

Data dan realitas sosial menunjukkan, ada lima faktor nyata yang menjadi pemicu lonjakan gangguan mental di kalangan muda.

Berikut lima faktor pemicu gangguan kesehatan mental anak muda yang disebutkan dr. Tirta, disertai dengan data dan konteks faktualnya:

1. Tekanan Sosial Media dan Standar Palsu Kehidupan

Media sosial menjadi ladang eksistensi sekaligus jebakan psikologis. Anak muda kini tak hanya bersaing dalam kehidupan nyata, bahkan dalam dunia maya. Dr. Tirta menekankan bahwa “standar hidup di medsos palsu semua, tapi ditelan mentah-mentah” oleh para remaja.

Laporan dari We Are Social & Hootsuite (2024) menunjukkan rata-rata waktu penggunaan media sosial di Indonesia mencapai 3 jam 18 menit per hari. Paparan konten yang kurasi dan penuh pencitraan itu terbukti berdampak pada kesehatan mental. Riset dari Universitas Indonesia (2023) menemukan 1 dari 3 pengguna aktif media sosial berusia 15-24 tahun menunjukkan gejala anxiety dan low self-esteem.

2. Beban Akademik dan Tekanan Prestasi

Kurikulum yang padat, ekspektasi orang tua, dan persaingan akademik membuat banyak pelajar dan mahasiswa mengalami burnout. Dr. Tirta mengungkap bahwa “anak sekarang banyak yang collapse karena sekolah bukan tempat belajar, dan cuma jadi tempat lomba-lombaan nilai.”

Berdasarkan Survei Nasional Kesehatan Jiwa Remaja oleh Kementerian Kesehatan (2022), 36% remaja mengaku mengalami stres berat akibat tekanan akademik, terutama menjelang ujian nasional atau seleksi masuk perguruan tinggi.

3. Minimnya Ruang Ekspresi Emosional dan Dukungan Sosial

Budaya “harus kuat” masih menjerat banyak keluarga. Remaja yang merasa cemas atau sedih justru sering dianggap lemah atau kurang bersyukur. Ini diperparah dengan minimnya akses terhadap konseling di sekolah.

Anak zaman sekarang jarang bisa cerita tanpa dihakimi. Akhirnya mereka pendam sampai drop mentalnya,” tulis dr. Tirta.

Psikolog klinis dari UI, Prof. Rini Hildayani, menambahkan bahwa kelekatan emosional dalam keluarga Indonesia mulai renggang karena pergeseran pola komunikasi yang cenderung formal dan normatif.

4. Masalah Ekonomi Keluarga dan Ketidakpastian Masa Depan

Krisis ekonomi global, kenaikan harga kebutuhan pokok, hingga ketimpangan pendapatan membuat banyak anak muda kehilangan rasa aman terhadap masa depannya. Survei oleh Katadata Insight Center (2023) mencatat bahwa 58% anak muda merasa tidak yakin bisa hidup lebih baik dari orang tuanya.

Dr. Tirta menegaskan, “Anak muda bawa beban ekonomi yang bahkan bukan miliknya sendiri. Tapi dituntut cepat sukses dan harus mapan sebelum umur 25.” Tekanan semacam ini jelas berdampak pada kesehatan mental mereka.

5. Normalisasi Gaya Hidup Konsumtif dan Overstimulus Digital

Fenomena dopamin hijack terjadi akibat kebiasaan konsumtif dan keterpaparan berlebihan terhadap hiburan digital instan dari scroll TikTok tanpa henti hingga belanja impulsif lewat e-commerce. Otak remaja terus dibanjiri rangsangan, membuatnya sulit fokus, mudah cemas, dan kehilangan kendali emosi.

Studi oleh WHO Regional Office for South-East Asia (2023) menyatakan, penggunaan internet berlebih dan konsumsi konten instan berbanding lurus dengan meningkatnya angka depresi ringan hingga berat di kalangan usia 16-30 tahun.

Kabarbaru Network

https://beritabaru.co/

About Our Kabarbaru.co

Kabarbaru.co menyajikan berita aktual dan inspiratif dari sudut pandang berbaik sangka serta terverifikasi dari sumber yang tepat.

Follow Kabarbaru

Get it on Google play store
Download on the Apple app store