UMG dan STIAMAK Buka Kelas Magister Manajemen Logistik Maritim

Jurnalis: Arif Muhammad
Kabar Baru, Gresik—Universitas Muhammadiyah Gresik (UMG) dan Sekolah Tinggi Ilmu Administrasi dan Manajemen Kepelabuhanan Barunawati (STIAMAK Barunawati) menjalin kolaborasi strategis dengan membuka Kelas Kerjasama Program Magister Manajemen konsentrasi Port Logistic and Shipping Management untuk Tahun Akademik 2025/2026. Inisiatif ini menandai komitmen kedua institusi dalam menghasilkan lulusan yang profesional dan kompetitif di bidang logistik maritim.
Kerja sama ini lahir dari visi bahwa kampus harus menjadi agen perubahan dan memberikan kontribusi nyata bagi masyarakat. Rektor UMG, Prof. Dr. Khoirul Anwar, S.Pd., M.Pd., bersama Ketua STIAMAK Barunawati Surabaya, Associate Prof. Dr. Gugus Wijonarko, M.M., sepakat untuk merealisasikan tiga kesepahaman utama di tahun 2025. Selain pembukaan kelas magister ini, kolaborasi juga akan mencakup seminar internasional untuk pemangku kepentingan dan pengembangan program studi di STIAMAK, termasuk rencana penambahan Program Studi S1 Logistik dan Program Studi S2 Administrasi Bisnis.
Program Magister Manajemen UMG sendiri telah terakreditasi Baik Sekali. Dengan adanya kelas kerja sama ini, UMG memperkaya konsentrasi yang sudah ada (Keuangan, Pemasaran, Sumber Daya Manusia, Manajemen Strategik, Kewirausahaan, dan Manajemen Operasi) dengan fokus pada logistik maritim. Bagi STIAMAK Barunawati, kolaborasi ini adalah peluang besar untuk mengembangkan pendidikan tinggi di bidang logistik dan manajemen pengiriman, guna mencetak lulusan yang mampu beradaptasi dengan perubahan dan berjiwa entrepreneur.
“Kerja sama ini memungkinkan mahasiswa dari perguruan tinggi lain untuk menimba ilmu di Program Magister Manajemen kelas kerja sama ini,” ungkap Dr. Gugus Wijonarko. Diharapkan, melalui tiga program strategis ini, kolaborasi antara UMG dan STIAMAK Barunawati akan memberikan kontribusi terbaik bagi kemajuan bangsa melalui gagasan dan pemikiran hebat yang mendukung program pemerintah di bidang pendidikan berkelanjutan untuk mencapai Pembangunan Berkelanjutan 2030.