Safari Gemarikan di Kampung Baru, KKP Bersama RJK Dorong Minat Konsumsi Ikan

Jurnalis: Zuhri
Kabar Baru, Sorong – Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) bersama Komisi IV Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI) menggelar Safari Gemarikan dalam rangka peningkatan konsumsi ikan bertempat di Kantor Kelurahan Kampung Baru, Kota Sorong, Papua Barat Daya, Kamis (26/6/25).
Safari Gemarikan ini dihadiri puluhan orang tua dan anak-anak dari lingkungan Kelurahan Kampung Baru. Tujuannya guna meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya konsumsi ikan demi kesehatan dan kecerdasan generasi muda, sekaligus sebagai langkah strategis pemanfaatan potensi perikanan daerah.
Anggota DPR RI Komisi IV Dapil Papua Barat Daya Robert Joppy Kardinal (RJK) menekankan pentingnya kampanye konsumsi ikan, terlebih di daerah kepulauan seperti Papua Barat Daya.
“Provinsi kita ini lautnya lebih besar dari daratan. Ikan sangat melimpah. Jadi kampanye Gemarikan ini sangat penting agar masyarakat lebih memilih makan ikan daripada daging-dagingan yang mahal dan diimpor,” ujar Anggota DPR RI Komisi IV Dapil Papua Barat Daya Robert Joppy Kardinal.
Ia menyebut bahwa program Gemarikan telah rutin dilaksanakan di Kabupaten Raja Ampat dan diharapkan bisa diterapkan di seluruh wilayah Papua Barat Daya.
“Kalau mau sehat, makan ikan. Tidak harus mahal seperti tuna, cukup ikan kembung atau ikan lokal lain yang melimpah di pasar. Harganya murah, gizinya tinggi,” ucapnya.
Selain kaya protein, ia membeberkan bahwa kandungan omega-3 pada ikan yang sangat baik untuk perkembangan otak anak dan daya tahan tubuh.
“Saya sarankan anak-anak makan ikan yang di-blender agar otaknya makin cerdas. Jepang itu contoh nyata, masyarakatnya banyak makan ikan dan umurnya panjang. Harapan hidup mereka sampai 92 tahun lebih,” ungkapnya.
Dalam kesempatan tersebut, RJK turut mengungkapkan bahwa pemerintah tengah mempersiapkan bantuan 1,2 juta benih ikan untuk wilayah Provinsi Papua Barat Daya.
“Saat ini kita sedang cari lokasi yang tepat agar budidaya bisa berkembang. Bantuan ini meliputi tiga jenis ikan yakni ikan laut, ikan payau dan ikan tawar,” jelasnya.
Ia menegaskan bahwa program ini bukan hanya untuk konsumsi rumah tangga, tetapi juga mendukung sektor ekonomi produktif dan ketahanan pangan lokal.
“Jangan sembarangan sebar benih. Harus lokasi yang cocok agar hasilnya maksimal. SK-nya sedang disiapkan, begitu beres langsung jalan,” pungkasnya.
Diakuinya, Safari Gemarikan menjadi ajang edukasi sekaligus motivasi kepada masyarakat untuk menjadikan ikan sebagai sumber pangan utama. Di tengah harga daging sapi maupun ayam yang kian mahal, ikan menjadi solusi yang sehat, murah dan mudah didapat.
“Ayam bisa Rp50 ribu per kilo, sapi Rp100 ribu. Sementara ikan kembung atau puri bisa didapat Rp50 ribu satu tumpuk. Murah dan menyehatkan,” tuturnya.
Ia menyoroti pentingnya peran pemerintah daerah, mulai dari Gubernur, Bupati, hingga Wali kota dalam menyukseskan kampanye ini di wilayah masing-masing.
“Program Safari Gemarikan dan bantuan benih ikan menjadi bagian dari strategi besar menuju masyarakat yang sehat, kuat, dan mandiri secara pangan,” tandasnya. (*)