UKiP Dorong Sinergi Nasional Perguruan Tinggi Kristen Demi Tingkatkan SDM Unggul Papua

Jurnalis: Zuhri
Kabar Baru, Sorong – Rektor Universitas Kristen Papua (UKiP) Dr. Sophian Andi, M.Pd.K, menegaskan komitmennya dalam rangka mendorong peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM) di Tanah Papua melalui sinergi antar-perguruan tinggi Kristen se-Indonesia.
Hal ini disampaikan Rektor UKiP saat ditemui awak media disela-sela kegiatan Konsultasi Antar Perguruan Tinggi (KAPT) Badan Kerjasama Perguruan Tinggi Kristen Indonesia (BKPTKI) 2025 yang berlangsung di Hotel Aston Sorong, Kota Sorong, Kamis (24/7/2025).
Menurutnya, kegiatan KAPT BKPTKI ini merupakan momentum penting untuk bersama-sama memperkuat jaringan dan kolaborasi strategis antarperguruan tinggi Kristen, khususnya dalam upaya peningkatan kualitas pendidikan tinggi salah satunya di wilayah timur Indonesia.
“Kegiatan hari ini memang bertujuan untuk menjalin sinergi, khususnya antarperguruan tinggi Kristen yang ada di Indonesia. Banyak dari mereka sudah terakreditasi unggul dan ini menjadi peluang besar bagi kami di Papua untuk menjalin kemitraan dengan mereka sebagai ayah angkat dalam membimbing dan meningkatkan kualitas pendidikan di UKiP,” ujar Rektor UKiP Dr. Sophian Andi, M.Pd.K.
Lebih lanjut, ia mengungkapkan bahwa UKiP telah melaksanakan sejumlah kerjasama konkret dalam bidang penelitian, pengabdian kepada masyarakat, pelatihan, pertukaran mahasiswa hingga kegiatan berskala nasional dan internasional. Dengan kehadiran para pimpinan perguruan tinggi Kristen di Ibukota Provinsi Papua Barat Daya ini, ia berharap komitmen dan perhatian terhadap pembangunan SDM Papua dapat semakin kuat.
“Papua ini kaya dengan sumber daya alam, namun masih membutuhkan perhatian besar dalam pembangunan sumber daya manusia. Melalui kolaborasi ini, kami ingin pendidikan di tanah Papua tidak hanya mengandalkan pengajaran semata, namun mampu mendorong pertumbuhan ekonomi berbasis riset dan teknologi yang berdampak langsung pada kesejahteraan masyarakat,” jelasnya.
Tak hanya itu, dirinya menyoroti tantangan besar yang masih dihadapi dunia pendidikan di tanah Papua yakni keterbatasan akses pendidikan tinggi bagi banyak anak muda Papua. Menurutnya, perlu terdapatnya dorongan dari semua pihak baik pemerintah pusat maupun daerah untuk memastikan anak-anak Papua tidak hanya menyelesaikan pendidikan dasar dan menengah, namun mampu menempuh pendidikan tinggi.
“Tantangan terbesar kita saat ini yakni banyaknya anak-anak Papua yang belum bisa mengakses pendidikan tinggi. Ini menjadi pekerjaan rumah, harus ada dukungan nyata agar mereka bisa melanjutkan studi dan lulus dengan kompetensi dan keterampilan yang siap pakai di dunia kerja,” tegasnya.
Terkait dengan peningkatan kualitas tenaga pendidik maupun dosen, UKiP tengah gencar melakukan sertifikasi dosen. Hingga kini, diakuinya sekitar 50 persen dosen di lingkungan UKiP telah mengikuti proses sertifikasi.
Disambungnya, ia menekankan pentingnya peningkatan kapasitas dosen, termasuk melalui pertukaran pengajaran dengan dosen dari kampus-kampus unggulan di Indonesia, baik secara daring maupun luring.
“Kami terus mendorong sertifikasi dosen. Melalui kerjasama ini, mahasiswa UKiP tidak hanya diajar oleh dosen internal, namun dapat belajar dari para akademisi di perguruan tinggi unggul di Indonesia,” tuturnya.
Pada kesempatan tersebut, ia menyampaikan harapannya agar kolaborasi yang dibangun dalam forum BKPTKI ini menjadi fondasi kuat menuju Papua yang mandiri, cerdas dan sejahtera di masa depan.
“Kami ingin memastikan bahwa pendidikan tinggi di Papua dapat berperan aktif dalam mewujudkan Papua Emas 2045. Semua pihak baik akademisi, pemerintah, dunia industri dan seluruh lapisan masyarakat harus bersinergi dalam semangat pelayanan dan transformasi,” pungkasnya. (*)