Tebu Milik PTPN 1 Kalitelepak di Banyuwangi Berserakan Tak Diangkut, Ada Apa ?

Jurnalis: Joko Prasetyo

KABAR BARU, BANYUWANGI –Pemandangan tak sedap datang dari Perkebunan PTPN 1 Regional 5 Kalitelepak, Banyuwangi. Hektaran lahan tebu di Afdeling Polean PTPN 1 Regional 5 Kalitelepak, Banyuwangi, ditebang tanpa diangkut ke Pabrik Gula (PG) PT Sinergi Gula Nusantara (SGN) di Desa Karangharjo, Kecamatan Glenmore.

Pantauan media dilapangan, hektaran tebu milik perusahaan Badan Usaha Millik Negara (BUMN) itu nampak berserakan setelah ditebang. Ironisnya tebu – tebu itu nampak ditebang diatas rata – rata setengah meter.

Fenomena tersebut sontak menjadi perhatian publik dan masyarakat Banyuwangi.

“Sekarang PG SGN Glenmore, Banyuwangi, sudah tutup giling, mungkin memang hanya sengaja ditebang namun tidak diangkut mas,” ujar Rohman, salah satu warga saat berada dilokasi. Sabtu, (16/11/2024).

“Banyak pak, hektaran jumlahnya. Mungkin karena pabrik sudah tutup lalu tebunya hanya ditebang saja biar kelihatan selesai,” imbuhnya.

Dengan kejadian ini sebagian warga menilai kalau penebangan tebu itu hanya akal akalan management PTPN 1 Regional 5 Kalitelepak saja untuk menutupi agar penebangan musim giling tahun 2024 dianggap selesai oleh kantor Direksi PTPN pusat.

“Menurut kami itu akal – akalan saja agar kebun Kalitelepak dianggap sukses dan menyelesaikan tebang musim giling tahun 2024,” ujar Rohman.

Warga menilai apa yang terjadi dilahan tebu di PTPN 1 Regional 5 Kalitelepak, Banyuwangi, Jawa Timur, telah merugikan negara dan sangat bertolak belakang dengan program pemerintah tentang swasembada gula nasional.

“Apakah perusahaan tidak mengalami kerugian jika seperti ini. Kenapa tebu – tebu itu tidak angkut dan hanya ditebangi saja,” ungkap Rohman.

Namun sayang hingga berita ini ditulis, wartawan belum bisa mengkonfirmasi pihak PTPN 1 Regional 5 Kalitelepak dan juga pihak PT SGN Glenmore, Banyuwangi. (*)