Sinergi Keilmuan dan Pengabdian BEM UPNVJ dengan Dosen Dalam Mengawal Isu Kesehatan Mental

Jurnalis: Bahiyyah Azzahra
Kabar Baru, Jakarta, 25 Maret 2025 — Dalam upaya menjawab tantangan sosial yang kian kompleks, Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jakarta melalui Bidang Lingkungan Masyarakat kembali menggugah empati publik lewat kegiatan sosial bertajuk BERMASA (Bersama Merangkai Asa). Program ini menandai langkah nyata mahasiswa dalam merangkul kelompok rentan, khususnya anak-anak panti asuhan, melalui pendekatan psikososial yang humanis dan kreatif. Dengan tema “Menjalin Rasa, Menumbuhkan Asa”, BERMASA diselenggarakan di Panti Asuhan Al-Mubarokah, Lebak Bulus. Tak sekadar kunjungan biasa, program ini dirancang sebagai ruang interaksi penuh makna menggabungkan edukasi kesehatan mental, ekspresi kreatif lewat melukis, serta kegiatan berbagi yang menyentuh sisi emosional anak-anak.
Kesehatan Mental: Isu Penting yang Tak Boleh Diabaikan
Isu kesehatan mental kini telah menjadi perbincangan publik lintas usia dan status. Menyadari pentingnya tindakan preventif, BEM UPNVJ merancang kegiatan ini sebagai bentuk intervensi awal yang membumi dan menyentuh langsung. Edukasi yang disampaikan tidak dilakukan secara formal dan kaku, melainkan melalui pendekatan interaktif yang penuh empati dan keceriaan. “Penting bagi kami untuk membawa isu kesehatan mental lebih dekat dan mudah dipahami, terutama oleh anak-anak. Tidak semua orang bisa menjelaskan dengan kata-kata, maka kami memilih metode yang dapat menyentuh hati mereka,” ungkap Alifah Jasmine Kallista Remanu, Ketua Pelaksana BERMASA.
Kolaborasi Ilmiah dan Emosional
Untuk memperkuat aspek edukatif, kegiatan ini turut melibatkan pakar dari Fakultas Ilmu Kesehatan, Dra. Rosnalisa Z., M.Psi., CHt, yang memberikan materi kesehatan mental secara langsung kepada anak-anak. Pendekatan beliau mengombinasikan profesionalisme dan kehangatan, memungkinkan terjadinya transfer ilmu dan kesadaran yang lebih mendalam. Kolaborasi antara mahasiswa dan akademisi membuktikan bahwa pengabdian masyarakat bisa berjalan beriringan dengan keilmuan.
Mendekat Lewat Imajinasi dan Warna

Salah satu momen paling berkesan adalah sesi melukis tote bag, di mana anak-anak diajak mengekspresikan mimpi dan harapan mereka lewat gambar. Ini bukan sekadar aktivitas seni, tapi bentuk terapi emosional yang memberi ruang bagi anak-anak untuk mengenali dan menyampaikan perasaan. Bahkan, sesi penyampaian materi pun dikemas dengan pertunjukan boneka—strategi yang berhasil membangun kedekatan antara anak dan pemateri secara alami. “Saya sendiri berharap kegiatan ini tidak hanya menjadi sarana ekspresi bagi anak-anak di Panti Asuhan Al-Mubarokah, tetapi juga membantu mereka dalam mengelola emosi dan membangun kepercayaan diri. Melalui interaksi yang terjalin, kami melihat bahwa mereka memiliki potensi besar yang perlu terus didukung agar dapat berkembang secara optimal di masa depan,” ungkap Muhammad Zidan Asy syakur, Kepala Departemen Bidang Sosial Masyarakat BEM UPNVJ.
Lebih dari Sekadar Santunan
Kegiatan ini ditutup dengan berbuka puasa bersama, sholat berjamaah, dan penyerahan bantuan berupa kebutuhan pokok serta santunan. Namun yang paling terasa bukanlah jumlah bantuan, melainkan momen hangat yang tercipta dari kebersamaan. “Kami ingin kegiatan ini menjadi awal dari jalinan yang terus berkembang. Ini bukan akhir, tapi permulaan dari gerakan yang lebih luas dan berkelanjutan,” ujar Jodhy Farrel Budiman, Kepala Bidang Lingkungan Masyarakat BEM UPNVJ. BERMASA menjadi simbol pengabdian generasi muda yang tidak hanya peduli, tetapi juga berani berinovasi. Di tengah dunia yang serba cepat dan digital, kegiatan ini mengingatkan bahwa perhatian dan kasih sayang tetap menjadi kebutuhan paling mendasar bagi setiap manusia.